Kamis, 31 Januari 2013

Budidaya Cabe


Budidaya Cabe (ragambudidaya) -Tanaman cabai ( tanaman cabe ) membutuhkan air cukup untuk menopang pertumbuhannya. air berperan sebagai pelarut unsur hara, pengangkut unsur hara ke organ tanaman, pengisi cairan tanaman cabai, dan menolong sistem fotosintesis serta respirasi. namun pemberian air tidak bisa terlalu berlebih. 

Iklim 
Angin sepoi-sepoi pas untuk budidaya cabai ( budidaya cabe ). curah hujan tinggi punya pengaruh pada berlebihan air. intensitas cahaya matahari amat diperlukan tanaman cabai ( tanaman cabe ), berkisar pada 10 – 12 jam /hari. namun suhu maksimal untuk perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) 240c -280c. 

Penentuan lokasi budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
Lokasi budidaya cabai ( budidaya cabe ) baiknya dipilih yang strategis, transportasi mudah, dekat sumber air, jauh dari area penanaman cabai ( penanaman cabe ) lain/tanaman sefamili. histori tempat amat mutlak untuk di perhatikan, sangat baik tempat tidak ditanami tanaman cabai ( tanaman cabe ) sepanjang sekurang-kurangnya 2 th. paling akhir supaya didapatkan hasil maksimal. 

Pengukuran ph tanah budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
pengukuran ph tanah dibutuhkan untuk memastikan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau ph rendah ( dibawah 6, 5 ). pengukuran dapat menggunakan kertas lakmus, ph mtr., atau cairan ph tester. pengambilan titik sampel dapat dikerjakan dengan zigzag. 

Persiapan fasilitas prasarana budiaya cabai ( budidaya cabe ) 
1. Pengadaan tanah untuk media semai. 
2. Pengadaan pupuk kandang, pupuk kimia, serta kapur pertanian. 
3. Pengadaan benih serta mulsa php ( plastik hitam perak ). 
4. Pengadaan pestisida. 
5. Pengadaan ajir, bambu penjepit mulsa php, serta tali pertanian. 
6. Pengadaan peralatan. 
7. Persiapan tenaga kerja. 

Persiapan tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
  1. Pembajakan serta penggaruan.
  2. Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm, lebar parit 50-70 cm. 
  3. Pemberian kapur pertanian sejumlah 200 kg/rol mulsa php untuk tanah dengan ph dibawah 6, 5. 
  4. Pemberian pupuk kandang fermentasi sejumlah 40 ton/ha serta pupuk npk 15-15-15 sejumlah 150 kg/rol  mulsa php. 
  5. Pengadukan/pencacakan bedengan supaya pupuk yang telah diberikan bercampur dengan tanah. rapikan bedengan. 
  6. Pemasangan mulsa php. 
  7. Pembuatan lubang tanam. 
  8. Jarak tanam ideal musim kemarau 60 cm kali 60 cm serta musim penghujan dapat diperlebar 70 cm kali 70 cm. tujuannya untuk melindungi kelembapan hawa di lebih kurang pertanaman cabai ( pertanaman cabe ). 
  9. Pemasangan ajir. 

Persiapan pembibitan serta penanaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
  1. Rumah atau sungkup pembibitan. 
  2. Pembuatan media semai. Komposisi media semai yaitu 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, serta 150 g npk halus. media semai dimasukkan ke didalam polibag semai. 
  3. Penyemaian benih cabai ( benih cabe ). 
  4. Pemeliharaan bibit. 
  5. Pembukaan sungkup diawali jam 07. 00 - 09. 00, lantas sungkup di buka lagi jam 15. 00-17. 00. usia 5 hari menyambut tanam sungkup mesti di buka penuh untuk penguatan tanaman. penyiraman janganlah terlampau basah, dikerjakan tiap-tiap pagi. penyemprotan pestisida dikerjakan pada usia 15 hss ( hari sesudah semai ). dosis ½ dari dosis dewasa. 
  6. Geser tanam. Bibit cabai ( bibit cabe ) berdaun sejati 4 helai siap geser tanam ke tempat. 


Penyulaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Penyulaman budidaya cabai( budidaya cabe ) dikerjakan hingga usia tanaman 3 minggu. jika usia tanaman cabai ( tanaman cabe ) telah terlampau tua serta tetap terus disulam menyebabkan perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) tidak seragam. punya pengaruh pada pengendalian hama penyakit. 

Perempelan serta pengikatan tanaman budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Perempelan tunas samping. perempelan tunas samping dikerjakan pada tunas yang keluar di ketiak daun. mempunyai tujuan meningkatkan perkembangan vegetatif tanaman, supaya tanaman cabai ( tanaman cabe ) tumbuh kekar, selain itu juga melindungi kelembapan waktu tanamancabai ( tanaman cabe ) telah dewasa. dikerjakan hingga pembentukan cabang utama, ditandai timbulnya bunga pertama. 
perempelan daun. perempelan daun dikerjakan usia 80 hst ( hari sesudah tanam ) pada daun-daun dibawah cabang utama serta daun tua/terserang penyakit. 

Sanitasi tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Sanitasi tempat budidaya cabai ( budidaya cabe ) meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air waktu musim hujan hingga tidak nampak genangan, tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang hama penyakit disingkirkan dari area penanaman.


Pengairan budidaya cabai ( budidaya cabe ) 
Pengairan budidaya cabai( budidaya cabe ) diberikan dengan terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 1 minggu sekali bila tidak turun hujan. penggenangan janganlah terlampau tinggi, batas penggenangan cuma 1/3 dari tinggi bedengan. 

Pupuk akar 
Diberikan dengan langkah pengocoran : 
  • Usia 15 hst serta 30 hst, dosis 3kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 
  • Usia 45 hst serta 60 hst, dosis 4kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 
  • Usia 75 hst, 90 hst serta 105 hst, dosis 5kg npk 15-15-15 dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman cabai ( tanaman cabe ) 200ml. 

Pupuk daun 
  • Kandungan nitrogen tinggi diberikan usia 14 hst serta 21 hst. 
  • Kandungan phospat, kalium serta mikro tinggi diberikan usia 35 hst serta 75 hst. 


Hama tanaman cabai ( tanaman cabe ) 

Gangsir 
Gangsir tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu brachytrypes portentosus. hama ini menyerang tanaman muda yang baru saja geser tanam. serangannya dikerjakan malam hari, namun siang harinya bersembunyi didalam tanah. gangsir bikin liang didalam tanah hingga kedalaman 90 cm. gangsir mengakibatkan kerusakan tanaman cabai ( tanaman cabe ) dengan langkah memotong pangkal batang namun tidak memakannya. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

Ulat tanah 
Ulat tanah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu agrotis ipsilon. hama type ini menyerang tanaman cabai ( tanaman cabe ) pada malam hari, namun siang harinya bersembunyi didalam tanah atau di balik mulsa php. ulat tanah menyerang batang tanaman cabai ( tanaman cabe ) muda dengan langkah memotongnya, hingga kerap diberi nama ulat pemotong. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

Ulat grayak 
Ulat grayak tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu spodoptera litura. hama ini menyerang sisi daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) dengan langkah bergerombol. daun diserang berlubang serta meranggas. ulat grayak dimaksud juga ulat tentara. layaknya halnya type ulat lain ulat ini menyerang tanaman cabai( tanaman cabe ) malam hari, tengah siang harinya bersembunyi di balik mulsa atau didalam tanah. ulat grayak berbentuk polifag. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Ulat buah 
Ulat buah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu helicoverpa sp. hama ini menyerang buah muda dengan langkah bikin lubang serta memakannya. ulat buah berbentuk polifag. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Thrips 
Thrips tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu thrips parvispinus. serangannya ditandai ada bercak-bercak keperakan pada daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang. hama ini lebih senang mengisap cairan daun muda hingga mengakibatkan daun diserang mengeriting, selanjutnya tanaman cabai ( tanaman cabe ) jadi kerdil. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahanaktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Kutu daun 
kutu daun tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu myzus persiceae. kutu ini mengisap cairan tanaman cabai ( tanaman cabe ) terlebih pada daun muda, kotorannya berasa manis hingga menggundang semut. serangan kronis mengakibatkan daun alami klorosis ( kuning ), menggulung serta mengeriting, selanjutnya tanaman cabai ( tanaman cabe ) jadi kerdil. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Kutu kebul 
Kutu kebul tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu bemisia tabaci. hama berwarna putih, bersayap, tubuhnya diselimuti serbuk putih layaknya lilin. kutu kebul menyerang serta menghisap cairan sel daun hingga beberapa sel serta jaringan daun rusak. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Tungau 
Tungau tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu tungau kuning ( pol polphagotarsonemus lotus ) serta tungau merah ( tetranychus cinnabarinus ). tungau bersembunyi di balik daun sembari menghisap cairan daun. daun cabai ( cabe ) diserang berwarna kecoklatan, terpelintir, dan pada permukaan bawah daun ada benang-benang halus berwarna merah atau kuning. pengendalian kimiawi menggunakan insektisida akarisida memiliki bahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Lalat buah 
Lalat buah tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu dacus dorsalis. lalat betina dewasa menyerang dengan langkah menyuntikkan telurnya ke didalam buah, lantas telur beralih jadi larva, telur-telur ini selanjutnya menggerogoti buah cabai ( cabe ) hingga buah jadi busuk. pengendalian lalat buah menggunakan perangkap lalat ( sexpheromone ), langkahnya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau bisa menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat ( contoh nangka, timun ) lantas digabung insektisida memiliki bahan aktif metomil. disamping itu juga bisa dikerjakan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Nematoda 
Nematoda tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu meloidogyne incognita. serangan nematoda ditandai ada bintil-bintil pada akar. nematoda adalah cacing tanah berukuran amat kecil, hama ini adalah cacing parasit penyerang sisi akar tanaman cabai ( tanaman cabe ). bekas gigitan cacing inilah selanjutnya mengakibatkan serangan sekunder, layaknya layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. langkah pengendalian nematoda dengan pemberian insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 


Penyakit tanaman cabai ( tanaman cabe ) 

Rebah semai 
Rebah semai tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu pythium debarianum. penyakit ini biasa menyerang tanamancabai ( tanaman cabe ) fase pembibitan serta tanaman muda sesudah geser tanam. langkah pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik berbahanaktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf serta fungisida kontak memiliki bahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis ½ dosis paling rendah yang tercantum pada kemasan. 

Layu bakteri 
bakteri pemicu layu tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu pseudomonas sp. penyakit layu bakteri kerap menggagalkan tanaman, tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang alami kelayuan pada daun, dimulai dari daun-daun muda. usaha pengendaliannya diantaranya menambah ph tanah, memusnahkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi berikanlah trichoderma pada waktu persiapan tempat. usia 25 hst, 40 hst serta 70 hst dikerjakan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Layu fusarium 
Cendawan pemicu layu tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu fusarium oxysporum. tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang alami kelayuan diawali daun-daun tua, lantas menyebar ke daun-daun muda serta menguning. usaha pengendaliannya diantaranya menambah ph tanah, memusnahkan tanaman cabai( tanaman cabe ) diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida memiliki bahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi berikanlah trichoderma pada waktu persiapan tempat. usia 25 hst, 40 hst serta 70 hst dikerjakan pengocoran menggunakan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Busuk phytophtora 
Cendawan pemicu busuk phytophtora tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu phytopthora infestans. penyakit ini menyerang seluruh sisi tanaman. batang diserang ditandai bercak coklat kehitaman serta kebasah-basahan. serangan serius mengakibatkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) layu. daun diserang layaknya tersiram air panas. buah diserang ditandai bercak kebasah-basahan sebagai coklat kehitaman serta lunak. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Busuk kuncup 
Penyakit busuk kuncup tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu choanephora cucurbitarum. penyakit busuk kuncup menyerang bunga, tangkai bunga, pucuk serta ranting tanaman cabai ( tanaman cabe ). ranting diserang berwarna coklat kehitaman serta cepat menyebar hingga mematikan ujung tanaman cabai ( tanaman cabe ), namun sisi yang lain tetap tegar. ranting mati membusuk. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya metalaksil, propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf, serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Bercak cercospora 
Cendawan bercak cercospora tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu cercospora capsici. penyakit bercak cercospora menyerang daun, tangkai buah, batang serta cabang tanaman cabai ( tanaman cabe ). tanda-tanda serangan ditandai ada bercak bulat kecil kebasah-basah, bercak bisa meluas dengan diameter 0, 5 cm, pusat bercak berwarna pucat hingga putih, pinggir bercak berwarna lebih tua. daun diserang kronis berwarna kuning serta gugur. pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Antraknosa ( patek ) 
Cendawan antraknosa tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu colletotrichum capsici serta gloesporium piperatum. antraknosa kerap juga diistilahkan patek. buah diserang dapat terlihat bercak agak bulat serta berlekuk berwarna cokelat tua, disini cendawan membentuk massa spora berwarna merah jambu. buah diserang mesti dimusnahkan dari area penanaman cabai ( penanaman cabe ). pengendalian kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai salah satunya benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. dosis/konsentrasi cocok panduan pada kemasan. 

Virus 
Virus tanaman cabai ( tanaman cabe ) yaitu tmv, tev, trv, cmv, trsv, ctv serta pvy. virus adalah penyakit yang amat punya potensi menyebabkan kegagalan terlebih musim kemarau. tanda-tanda serangan biasanya ditandai perkembangan tanaman cabai ( tanaman cabe ) mengerdil, daun mengeriting serta ada bercak kuning kebasah-basahan. penyakit virus hingga saat ini belum ditemukan penangkalnya. penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melewati vektor atau penular. sebagian hama yang amat punya potensi penular virus salah satunya yaitu thrips, kutu daun, kutu kebul, serta tungau. manusia bisa juga bertindak sebagai penular virus, baik melewati alat-alat pertanian ataupun tangan terlebih waktu perempelan. sebagian usaha penanganan virus diantaranya : bersihkan gulma ( gulma punya potensi jadi inang virus ), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman cabai ( tanaman cabe ) diserang, kebersihan alat serta berikan pemahaman pada tenaga kerja supaya tidak asal-asalan waktu lakukan penanganan pada tanaman cabai ( tanaman cabe ). 


Kiat pengendalian hama serta penyakit pada budidaya cabai 
Pengendalian hama gangsir, ulat tanah serta nematoda dikerjakan dengan berbarengan cukup satu kali pemberian insektisida, yakni 1gram per lubang tanam. 
pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, thrips, tungau, lalat buah serta penyakit menggunakan pestisida mesti dikerjakan berseling atau penggantian bahan aktif yang tercantum diatas tiap-tiap lakukan penyemprotan ( janganlah menggunakan bahan aktif yang sama dengan berturut-turut ). 

Panen 
Cabai ( cabe ) merah bisa dipanen pada usia 110 hst. buah dipanen yaitu buah 80% masak. 



Budidaya Buah Melon



Budidaya Buah Melon (ragambudidaya) -Tanaman melon membutuhkan curah hujan pada 2000-3000 mm/th dengan ketinggian area yang maksimal 200-900 mdpl. intensitas cahaya matahari berkisar pada 10-12 jam /hari. suhu maksimal untuk perkecambahan berkisar 28°-30°c, untuk perkembangan vegetatif 20-25°c serta untuk pembungaan 25°c. rasa melon yang manis dapat terwujud jika selisih suhu pada siang serta malam cukup tinggi. suhu pada siang hari untuk pembesaran 26°c hingga bisa menambah fotosintesis. namun suhu malam harinya 20°c untuk menghimpit sistem respirasi cadangan makanan. air amat diperlukan oleh tanaman ini dikarenakan 90% kandungan melon terdiri dari air. lokasi penanaman melon baiknya bukan hanya bekas tempat tanaman melon atau tanaman sefamili. sekurang-kurangnya telah diberakan sepanjang 2 th. untuk didapatkan hasil yang maksimal. 

Persiapan tehnis budidaya melon 
Pengukuran ph tanah dibutuhkan untuk memastikan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau ph rendah ( dibawah 6, 5 ). pengukuran dapat dikerjakan dengan kertas lakmus, ph mtr., atau cairan ph tester. pengambilan titik sampel dapat dikerjakan dengan langkah zigzag. 

Proses budidaya melon 

Persiapan lahan 
Persiapan tempat meliputi pembajakan serta penggaruan tanah, pembuatan bedengan kasar dengan lebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm serta lebar parit 50-70 cm, pemberian kapur pertanian sejumlah 200 kg/rol mulsa php ( plastik hitam perak ) untuk tanah dengan ph dibawah 6, 5, pemberian pupuk kandang yang telah difermentasi sejumlah 40 ton/ha serta pupuk npk 15-15-15 sejumlah 150 kg/rol mulsa php, lantas dikerjakan pengadukan/pencacakan bedengan supaya pupuk yang telah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan setelah itu pemasangan mulsa php, pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm kali 60 cm namun untuk musim penghujan dapat diperlebar 70 cm kali 70 cm serta lantas dikerjakan pemasangan ajir. pemasangan ajir yang disarankan dengan sistem ajir tegak agar kelembapan tanaman terjaga, masing2 ajir dikaitkan dengan gelagar. gelagar ini disamping menghubungkan ajir yang satu dengan yang lain juga berperan sebagai area penggantungan buah. supaya serangkaian ajir tersebut jadi kuat pada ajir sangat tepi serta tiap-tiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°. 

Persiapan pembibitan serta penanaman 
Pada persiapan pembibitan diperlukan rumah atau sungkup pembibitan membuat perlindungan bibit yang tetap muda. lantas sediakan media semai dengan komposisi 20 liter tanah, 10 liter pupuk kandang, serta 150 g npk halus. media campuran dimasukkan ke didalam polibag semai. sebelum saat lakukan penyemaian benih, baiknya benih direndam didalam larutan fungisida sistemik memiliki bahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½ dari dosis paling rendah yang disarankan pada kemasan sepanjang ± 6 jam, baru lantas benih disemai pada media. untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan media ditutup dengan kain goni ( dapat juga menggunakan mulsa php ) serta dijaga didalam situasi lembab. 

Pembukaan penutup permukaan media semai dikerjakan jika benih telah berkecambah, baru lantas benih disungkup menggunakan plastik transparan. pembukaan sungkup diawali pada jam 07. 00 - 09. 00, serta di buka lagi jam 15. 00-17. 00. usia 5 hari menyambut tanam sungkup mesti di buka dengan penuh untuk penguatan tanaman. penyiraman janganlah terlampau basah serta dikerjakan tiap-tiap pagi. penyemprotan dengan fungisida memiliki bahan aktif simoksanil serta insektisida memiliki bahan aktif imidakloprid pada usia 8 hss ( hari sesudah semai ) dengan dosis ½ dari dosis paling rendah. bibit yang telah mempunyai 4 helai daun sejati siap untuk geser tanam ke tempat. 


Pemeliharaan tanaman pada budidaya melon 

Penyulaman 
penyulaman dikerjakan s/d usia tanaman 2 minggu. tanaman yang telah terlampau tua jika tetap terus disulam menyebabkan perkembangan tidak seragam. serta dapat punya pengaruh pada pengendalian hama penyakit. 

Pengikatan serta pemangkasan tanaman 
Tanaman melon terhitung tanaman merambat dengan perkembangan yang cepat, karenanya sedini barangkali mesti telah segera diikatkan pada ajir, pengikatan dikerjakan tiap-tiap jarak 40 cm. 

Pemangkasan tanaman mempunyai tujuan untuk memelihara cabang cocok dengan yang dikehendaki. supaya sirkulasi hawa di lebih kurang arel pertanaman lancar maka disarankan memelihara satu cabang utama. pemangkasan cabang lateral diawali dari ruas ke-1 hingga ke-6. cabang lateral pada ruas ke-7 hingga ke-10 dipelihara sebagai area akan buah. akan buah diseleksi waktu ukuran buah sekurang-kurangnya sebesar telur, dipilih 2 buah yang prima. sesudah dikerjakan seleksi buah cabang lateral yang buahnya dipelihara dipangkas dengan tersisa 3 helai daun diatasnya. namun cabang lateral yang buahnya tidak dipelihara, yang satu dipangkas pada ruas ke 2 serta yang satunya lagi dipelihara sebagai cadangan daun untuk mengantisipasi kekurangan daun akibat serangan hama penyakit. pemangkasan cabang lateral dilanjutkan pada ruas ke-12 hingga ke-33. ujung cabang utama di atas ruas ke 33 lantas dipangkas. 

Buah melon butuh diikat pada gelagar untuk menolong batang tanaman menyangga beban buah. pengikatan dikerjakan pada cabang lateral yang terkait dengan tangkai buah membentuk huruf t. 

Sanitasi tempat serta pengairan 
sanitasi tempat pada budidaya melon meliputi : pengendalian gulma/rumput, pengendalian air waktu musim hujan hingga tidak nampak genangan, pemangkasan daun serta pencabutan tanaman yang diserang hama 

Penyakit. 
pengairan diberikan dengan terukur, dengan penggenangan atau pengeleban 1 minggu sekali bila tidak turun hujan. penggenangan janganlah terlampau tinggi, batas penggenangan cuma 1/3 dari tinggi bedengan. 

Pemupukan susulan 
Pupuk akar diberikan dengan langkah pengocoran pada usia 15 hst, 25 hst serta 35 hst dengan dosis 3kg npk 15-15-15 serta 1kg zk dilarutkan didalam 200lt air, untuk 1000 tanaman, setiap tanaman diberikan 200ml. 
Pupuk daun kandungan nitrogen tinggi diberikan pada usia 7 hst serta 24 hst, namun kandungan phospat, kalium serta mikro tinggi diberikan usia 20 hst, 30 hst serta 45 hst. 

Defisiensi unsur hara 

Kalium. tanaman melon membutuhkan unsur hara kalium didalam jumlah yang amat banyak. unsur ini bertindak didalam penyusunan protein serta karbohidrat. disamping itu pemberian unsur kalium yang cukup akan menambah mutu buah dan menambah ketahanan tanaman baik pada serangan hama penyakit ataupun kekeringan. kekurangan kalium ditandai dengan tanda-tanda pinggir daun jadi kuning muda, lantas beralih jadi kecoklatan, selanjutnya robek seolah bergerigi. untuk menangani kekurangan unsur hara ini bisa dikocor kno3, serta bisa juga dikerjakan penyemprotan pupuk daun yang memiliki kandungan kalium tinggi, contohnya pupuk mkp ( mono kalium pospat ). 

Magnesium. tanaman melon juga memerlukan unsur magnesium didalam jumlah yang relatif banyak. unsur ini berperan unsur membentuk klorofil ( zat hijau daun ) serta mengaktifkan enzim-enzim didalam sistem metabolisme. kekurangan unsur ini ditandai dengan klorosis di antara tulang daun, warna daun menguning, ada bercak merah kecoklatan namun tulang daun terus berwarna hijau. untuk menangani kekurangan unsur ini bisa dengan pengapuran serta penyemprotan pupuk daun yang memiliki kandungan magnesiun tinggi, contoh magnesium sulfat. 

pengendalian hama serta penyakit tanaman melon 

Hama tanaman melon 

1. Gangsir 
Gangsir menyerang batang tanaman muda terlebih pada tanaman yang baru saja geser tanam. serangannya dikerjakan saat malam hari, memotong batang tanaman namun tidak memakannya. hama ini bersembunyi didalam tanah membuat liang pada tanah, keberadaan gangsing bisa dicirikan ada onggokan tanah pada muka liang. langkah pengendaliannya yaitu dengan pemberian insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

2. Ulat tanah 
Hama type ini menyerang tanaman saat malam hari, namun pada siang harinya bersembunyi didalam tanah atau di balik mulsa php. ulat tanah menyerang batang tanaman yang tetap muda dengan langkah memotongnya, hingga kerap diberi nama juga ulat pemotong. langkah pengendaliannya yaitu dengan pemberian insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

3. Ulat grayak 
Ulat grayak menyerang daun tanaman berbarengan didalam jumlah yang amat banyak, ulat ini umumnya menyerang pada malam hari. pengendalian yang bisa dikerjakan yaitu dengan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

4. Ulat jengkal 
Tanda-tanda serangan ulat ini ditandai pada pinggir daun muda ada bekas gigitan serangga yang semakin lama semakin jadi ke sedang sampai tersisa tulang daunnya. pengendalian yang bisa dikerjakan yaitu dengan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

5. Thrips 
Serangan thrips ditandai karenanya ada bercak-bercak keperakan pada daun tanaman yang diserang. hama ini lebih senang mengisap cairan daun muda hingga mengakibatkan daun yang diserang mengeriting, selanjutnya tanaman jadi kerdil. pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

6. Kutu daun 
Kutu daun mengisap cairan tanaman terlebih pada daun yang tetap muda, kotoran dari kutu ini berasa manis hingga menggundang semut. daun yang diserang alami klorosis( kuning ), menggulung serta mengeriting, selanjutnya tanaman jadi kerdil. pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

7. Kutu kebul 
Hama ini berwarna putih, bersayap serta tubuhnya diselimuti serbuk putih layaknya lilin. kutu kebul menyerang serta menghisap cairan sel daun hingga beberapa sel serta jaringan daun rusak. pengendalian hama ini dengan langkah penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

8. Tungau 
Tungau bersembunyi di balik daun serta menghisap cairan daun. daun yang diserang berwarna kecoklatan serta terpelintir, dan pada permukaan bawah daun ada benang-benang halus berwarna merah atau kuning. pengendalian tungau bisa dikerjakan dengan penyemprotan insektisida akarisida memiliki bahan aktif propargit, dikofol, tetradifon, piridaben, klofentezin, amitraz, abamektin, atau fenpropatrin dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

9. Kumbang daun 
Kumbang daun diberi nama juga oteng-oteng. serangannya ditandai karenanya ada bekas gigitan serangga membentuk guratan-guratan konsentris pada daun. tak hanya mengakibatkan kerusakan daun kumbang ini juga mengakibatkan kerusakan bunga melon. pengendaliannya dengan langkah penyemprotan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 


10. Lalat buah 
Lalat betina dewasa menyerang buah melon dengan langkah menyuntikkan telurnya ke didalam buah, lantas telur beralih jadi larva, telur-telur inilah yang selanjutnya menggerogoti buah melon hingga buah jadi busuk. pengendalian lalat buah bisa menggunakan perangkap lalat ( sexpheromone ), langkahnya : metil eugenol dimasukkan pada botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau bisa juga menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat ( contoh nangka, timun ) lantas digabung insektisida memiliki bahan aktif metomil. disamping itu juga bisa dikerjakan penyemprotan menggunakan insektisida memiliki bahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo dengan dosis cocok panduan yang tercantum pada kemasan. 

11. Tikus 
Tikus menyerang buah melon saat malam hari, pada siang hari umumnya hama ini bersembunyi didalam sarang. langkah pengendaliannya bisa dengan berikan umpan yang sudah digabung rodentisida, campuran ini ditaruh di depan lubang tikus yang tetap aktif, ditandai karenanya ada sisa-sisa makanan baru pada lubang atau tampak bekas dilewati tikus. disamping itu dapat juga dengan langkah, pada lubang sarang aktif diberi kabit, serta disiram dengan air lantas lubang ditutup dengan tanah supaya gas yang diakibatkan oleh karbit tidak keluar. 

12. Nematoda 
Serangan nematoda ditandai ada bintil-bintil pada akar. nematoda adalah cacing tanah yang berukuran amat kecil, hama ini adalah cacing parasit yang menyerang sisi akar tanaman. bekas gigitan cacing inilah yang selanjutnya mengakibatkan serangan sekunder, layaknya layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. langkah pengendalian nematoda yaitu dengan pemberian insektisida memiliki bahan aktif karbofuran sejumlah 1gram pada lubang tanam. 

Penyakit tanaman melon 

1. Rebah semai 
Rebah semai biasa menyerang tanaman melon pada fase pembibitan. langkah pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik memiliki bahan aktif propamokarb hidroklorida, simoksanil, kasugamisin, asam fosfit, atau dimetomorf dengan dosis ½ dari dosis paling rendah yang tercantum pada kemasan. 

2. Layu bakteri 
Penyakit ini kerap menggagalkan tanaman, serangannya dikarenakan oleh bakteri. usaha pengendalian yang bisa dikerjakan diantaranya dengan menambah ph tanah, memusnahkan tanaman yang diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan dengan kimiawi menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin dengan dosis cocok pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi bisa diberikan trichoderma pada waktu persiapan tempat, pada usia 20hst serta 35 hst dikerjakan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat dengan dosis cocok saran pada kemasan. 

3. Layu fusarium 
Tanda-tanda yang diakibatkan oleh layu fusarium nyaris sama juga dengan layu bakteri, yang membedakan hanya pemicunya. layu fusarium dikarenakan oleh serangan jamur. usaha pengendalian yang bisa dikerjakan diantaranya dengan menambah ph tanah, memusnahkan tanaman yang diserang, lakukan penggiliran tanaman dan penyemprotan dengan kimiawi menggunakan fungisida memiliki bahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida dengan dosis cocok pada kemasan. sebagai pencegahan, dengan biologi bisa diberikan trichoderma pada waktu persiapan tempat, pada usia 20hst serta 35 hst dikerjakan pengocoran dengan pestisida organik pada tanah, perumpamaan wonderfat dengan dosis cocok saran pada kemasan. 

4. Busuk phytopthora 
Penyakit ini menyerang seluruh sisi tanaman. batang yang diserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman serta kebasah-basahan. serangan serius mengakibatkan tanaman layu. daun melon yang diserang layaknya tersiram air panas. buah yang diserang ditandai dengan bercak kebasah-basahan sebagai coklat kehitaman serta lunak. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil atau dimetomorf serta fungisida kontak, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram. 

5. Gummy stem blight 
Penyakit ini bermula dari sisi bawah batang tanaman yang terlihat layaknya tercelup minyak, setelah itu mengeluarkan cairan berwarna merah cokelat serta selanjutnya tanaman mati. daun yang diserang ditandai dengan bercak bundar melekuk ke didalam berwarna cokelat kehitaman lama kelamaan daun dapat jadi kering. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu benomil, metil tiofanat, karbendazim, tridemorf, difenokonazol, atau tebukonazol serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. 

6. Powdery mildew 
Tanda-tanda dimulai dengan bercak bulat kecil berwarna keputihan pada permukaan sisi bawah daun. lantas bercak dapat menyatu serta berkembang ke permukaan daun sisi atas hingga daun layaknya diselimuti tepung. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. 

7. Downy midew 
Ada bercak berwana kuning muda pada permukaan daun yang dibatasi oleh tulang daun, namun pada permukaan sisi bawahnya ada massa spora yang berwarna kehitaman. pada serangan yang kronis berlangsung pembusukan tulang daun yang selanjutnya mengakibatkan tanaman mati. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. 

8. Antraknosa 
Antraknosa kerap juga diistilahkan dengan nama patek. penyakit ini menyerang seluruh sisi tanaman yang ditandai karenanya ada bercak agak bulat berwarna cokelat muda, lantas beralih jadi cokelat tua hingga kehitaman. makin lama bercak melebar serta menyatu selanjutnya daun jadi kering. tanda-tanda lain yaitu bercak bulat memanjang berwarna kuning atau cokelat. buah yang diserang dapat terlihat bercak agak bulat serta berlekuk berwarna cokelat tua, di sini cendawan dapat membentuk massa spora berwarna merah jambu. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol, serta fungisida kontak memiliki bahan aktif klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. 

9. Kudis ( scab ) 
Serangan pada buah muda dapat terlihat bercak berwarna hijau-cokelatan melekuk ke didalam, sisi tepinya mengeluarkan cairan yang dapat jadi kering layaknya karet. pada buah tua serangan penyakit ini dapat membentuk kudis bergabus yang berwarna cokelat, namun sistem pematangan buah tidak alami kendala. tetapi sesudah dipanen, cendawan dapat aktif serta buah mudah membusuk. pada daun yang diserang dapat tampak bercak cokelat kebasah-basahan serta mengeluarkan lendir. pengendalian dengan kimiawi menggunakan fungisida sistemik, perumpamaan bahan aktif yang dapat dipakai yaitu metalaksil, propamokarb hidrokloroda, simoksanil, atau dimetomorf serta fungisida kontak memiliki bahan aktif tembaga, mankozeb, propineb, ziram, atau tiram.


10. Bercak daun 
Penyakit ini dikarenakan oleh serangan bakteri, berkembang cepat terlebih pada musim hujan. serangan ditandai karenanya ada bercak putih serta bersudut dikarenakan dibatasi tulang daun. lantas bercak beralih jadi cokelat kelabu dan sisi bawah daun mengeluarkan cairan, selanjutnya daun jadi kering. pengendaliannya menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin, streptomisin sulfat, asam oksolinik, validamisin, atau oksitetrasiklin, atau dari golongan anorganik layaknya tembaga. dosis cocok pada kemasan. 

11. Virus 
Virus adalah penyakit yang amat punya potensi menyebabkan kegagalan terlebih pada musim kemarau. tanda-tanda serangan biasanya ditandai dengan perkembangan tanaman yang mengerdil, daun mengeriting serta ada bercak kuning kebasah-basahan. penyakit virus hingga saat ini belum ditemukan penangkalnya. penyakit ini ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melewati vektor atau penular. sebagian hama yang amat punya potensi jadi penular virus salah satunya yaitu thrips, kutu daun, kutu kebul, serta tungau. manusia bisa juga bertindak sebagai penular virus, baik melewati alat-alat pertanian ataupun tangan terlebih pada waktu pemangkasan. sebagian usaha penanganannya virus diantaranya : bersihkan gulma ( dikarenakan gulma punya potensi jadi inang virus ), mengendalikan hama/serangga penular virus, memusnahkan tanaman yang telah diserang virus, kebersihan alat serta berikan pemahaman pada tenaga kerja supaya tidak asal-asalan waktu lakukan penanganan pada tanaman. 

Kiat pengendalian hama serta penyakit pada budidaya melon : 

  1. Pengendalian hama gangsir, ulat tanah serta nematoda dikerjakan dengan berbarengan cukup satu kali pemberian insektisida, yakni 1gram per lubang tanam. 
  2. Pengendalian hama ulat grayak, ulat jengkal, thrips, kutu daun, kutu kebul, tungau, kumbang daun serta lalat buah serta penyakit menggunakan pestisida mesti dikerjakan berseling atau penggantian bahan aktif yang tercantum diatas tiap-tiap lakukan penyemprotan ( janganlah menggunakan bahan aktif yang sama dengan berturut-turut ). 


Panen 

Usia panen buah melon amat beragam, yakni pada 55-85 hst ( hari sesudah tanam ). factor yang sangat punya pengaruh pada usia panen yaitu genetik serta lingkungan. buah melon dengan varietas yang tidak sama dapat mempunyai usia panen yang tidak sama juga walaupun ditanam pada situasi lingkungan yang sama. serta sebaliknya, varietas melon yang sama dapat mempunyai usia panen yang tidak sama apabila ditanam pada situasi lingkungan yang tidak sama, terlebih ketinggian area.




Senin, 28 Januari 2013

Soka Jambon | Ixora coccinea L

soka jambon
Soka jambon yang bernama latin ixora coccinea L adalah salah satu dari beberapa ixora sp, disebut soka jambon karena bunganya yang berwarna jambon, atau bunga pink, sedangkan tanaman soka yang lain seperti soka bunga kuning, soka bunga merah, soka bangkok, soka singapur dll.

Soka jambon atau ixora dikenal sebagai tanaman yang banyak digunakan untuk material proyek taman karena:

  1. Tanaman soka jambon sangat kuat terhadap sinar matahari langsung, dan tidak memerlukan banyak pengairan,
  2. Dapat digunakan sebagai tanaman pagar
  3. Dapat digunakan sebagai tanaman border
  4. Dapat digunakan sebagai tanaman penyearah jalan

Spesifikasi tanaman soka jambon

  1. Nama soka, buring love (inggris), jungle flame, santan (pilipina)
  2. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  3. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  5. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  6. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
  7. Sub Kelas: Asteridae
  8. Ordo: Rubiales
  9. Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
  10. Genus: Ixora
  11. Spesies: Ixora coccinea L.
Tanaman soka jambon atau ixora coccinea L adalah salah satu jenis tanaman yang stok selalu ada, dan harga juga murah yaitu kisaran 10.000,-  per kantong polybag

Minggu, 27 Januari 2013

Budidaya Jamur

Budidaya jamur adalah di antara pilihan banyak penduduk mengingat tanaman ini dapat mendatangkan keuntungan tinggi untuk penduduk. mekanismenya juga tidak terlampau repot, apalagi budidaya jamur sekarang ini telah dapat dikerjakan dilokasi yang berhawa panas.
budidaya jamur sesungguhnya mesti dikerjakan didataran tanah 400-800 mtr. di atas permukaan laut. tetapi, bikin sahabat yang tinggal didataran rendah sekarang ini telah ada cara alternative untuk mengawali budidaya jamur walau lokasi tanah sahabat ada didataran yang tidak beri dukungan ( dataran rendah ).

Dari segi harga, harga jamur memanglah cukup tinggi serta harga nya juga relative stabil bila dibanding dengan tanaman sejenis yang lain. harga tinggi, keinginan pasar terus meningkat serta cara tanamnya yang tidak terlampau merepotkan bikin beberapa orang selanjutnya menentukan untuk jadikan tanaman jamur sebagai mata pencaharian baru mereka.
nah di bawah ini yaitu sebagian trick berbudidaya jamur. chekkidot

cara budidaya jamur #1

pertama-tama yang perlu sahabat kerjakan yaitu membuat sesuatu bangunan kumbung untuk digunakan sebagai media. kumbung tersebut mesti dibikin menggunakan system sirkulasi buka tutup. system sirkulasi buka tutup ditujukan untuk mengatur hawa yang masuk ke kumbung, menutupnya disiang hari serta membukanya pada malam hari. karena, maka kelembaban dapat senantiasa terjaga.

cara budidaya jamur #2

pakai atap yang tidak menyerap panas. didalam perihal ini sahabat dapat menggunakan plastic ultra violet atau genting membuat perlindungan jamur dari sengatan cahaya matahari yang terlalu berlebih. bila cahaya matahari yang masuk terlampau panas, maka jamur tak lagi dapat bertahan, jikalau dapat pertumbuhannya tak lagi optimal.

cara budidaya jamur #3

bila sahabat menanam jamur, factor kelembaban jadi perihal terutama. bila media yang sahabat pakai tidak mencukupi stsobatr kelembaban yang diperlukan oleh tanaman, maka budidaya jamur yang sahabat praktekkan tak lagi dapat jalan dengan normal. untuk jadikan media bisa mencukupi stsobatr kelembaban yang diperlukan sahabat dapat letakkan sebagian tong air di dalam kumbung supaya kelembapannya bisa ditingkatkan.

cara budidaya jamur #4

Perlu diingat, bahwa budidaya jamur sejatinya yaitu di tempat yang lokasi tanahnya ada didataran tinggi, nah didalam perihal ini supaya jamur terus dapat tumbuh dengan normal maka yang perlu sahabat kerjakan yaitu memilih tempat/media yang teduh/tidak terlampau panas. sahabat dapat membangun area kumbung di bawah pohon-pohon, serta yakinkan pintu bangunan kumbung tersebut bukan hanya terdapat pada arah matahari terbit.

cara budidaya jamur #5

factor cahaya matahari yang terlalu berlebih dapat mengakibatkan jamur mati atau tidak dapat tumbuh dengan normal, didalam perihal ini sahabat dapat menyiasatinya lewat cara menanam pohon-pohon di sekitar kumbung, karena maka bangunan kumbung dapat lebih terlindungi dari sengatan cahaya matahari yang terlalu berlebih.

cara budidaya jamur #6

stsobatr ketinggian bangunan kumbung yaitu dengan ketinggian 4 s/d 4. 5 mtr.. perihal ini mutlak untuk untuk mengontrol sirkulasi hawa didalam area kumbung.

cara budidaya jamur #7

rak penyimpanan baglog jamur untuk lokasi didataran tinggi umumnya meraih 5 tingkat, serta untuk lokasi didataran rendah ( panas ) wajarnya tidak melebihi 3 tingkat.

Sabtu, 26 Januari 2013

Tanaman berdaun indah | Red siping

tanaman berdaun indah
Tanaman berdau indah ini di tingkatan petani tanaman hias disebut sebagai  red siping, jenis tanaman semak yang memiliki daun yang mirip dengan sayap kupu kupu, berwarna warni, dengan daya tarik variasi warna yang kuat antara totol putih kekuning kuningan dan hijau juga dipadu dengan warna merah pada pucuk daun mudanya.
Daun ditopang oleh batang yang berukuruan diameter dibawah 1 cm ini sangat tahan terhadap perubahan cuaca, mudah perawatannya dan tidak mudah rontok

Perbanyakan red siping tanaman berdaun indah

Tanaman  berbatang kecil ini sedikit suilit dalam perbanyakannya,sehingga harga pasaran juga mahal diperlukan teknis dan cara yang khusus dalam perbanyakannya.
  1. Dipotong batang dengan menggunakan pisau tajam khusus untuk tanaman
  2. Tancapkan pada kantong polybag ukuran 10 cm yang telah diisi media tanah merah super
  3. Tanaman yang sudah ditancap di kantong polybag disungkup
  4. Penyiraman sebelum disungkup
  5. Lakukan penyungkupan selama 1 bulan
  6. Pemindahan tanamaman ke kantong yang lebih besar
Teknik seperti atas adalah yang paling efektive, tetapi tingkat keberhasilan tidak bisa mencapai 100 persen untuk dapat menghasilkan tanaman berdaun indah red siping

pucuk ungu tinggi 1,5 meter

pucuk ungu tinggi 1 m
Pucuk ungu tinggi 1,5 meter sedikit sulit ditemukan, tetapi untuk dapat memiliki tanaman pucuk ungu hingga mencapai ketinggian diatas 1 meter tetapi dengan penampilan daun rimbun memerlukan perawatan dengan cara tersendiri.

Tip Perawatan pucuk ungu tinggi 1,5 m

  1. Pot untuk tanaman pucuk ungu yang akan jadi bakalan tanaman pucuk merah ukuran tinggi disiapkan yang berukuran besar yaitu yang memiliki diameter minimal 60 cm
  2. Media tanam ber Porous bagus, tetapi kaya akan nutrisi organic
  3. Pemupukan dengan NPK tetapi dengan dosis yang minim, dan tidak terlalu sering
  4. Penyiraman diperlukan setiap hari, minimal 1 kali dalam sehari
Harga tanaman pucuk ungu tinggi 1,5 cm dengan keadaan tanaman sehat bisa dibandrol dengan harg Rp. 1.000.000,- per pohon

Budidaya Palem dan Cara Menanamnya

budidaya, tanaman, palem, cara menanam

Palem salah satu jenis tanaman yang digolong pada jenis tanaman hias, tanaman hias yang satu ini sangat banyak penggemarnya karena selain keindahan yang dimilikimya tanaman ini cukup mudah dalam perawatannya di banding tanaman hias lainnya.

Palem atau dengan nama lain Palma memiliki jenis yang bermacam-macam dan hidupnyapun ada yang tumbuhnya secara berumpun. Tanaman ini tidak hanya tumbuh di negara Indonesia tetapi di negara Jepang dan Australia banyak dijumpai.

Jenis-jenis palem memiliki sifat yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Ada  yang suka dengan cahaya penuh, cahaya semi, dan tidak suka cahaya. Karena tanaman ini dapat tumbuh dengan media tanam dengan segala macam maka di Indonesia banyak yang melakuan pembudidayaannya.

Cara Budidaya Palem

Bibit Palem, karena tanaman ini hidupnya berkelompok dan rumpun maka untuk pemilihan bibit bisa di ambil dari setiap rumpun yang menghasilkan pohon muda.

Cara Menanam, meskipun tanaman ini dapat ditanam dengan segala jenis media, tetapi sebaiknya gunakan bahan campuran seperti tanah, humus, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Kemudian campuran di aduk dan tambahkan pupuk kandang yang sudah kering ¼ bagian. Selanjutnya masukan dalam pot jika menanam di pot. Sebelum bibit disemaikan, basahi dahulu media tanam sampai airnya merembes kedalam pot.

Cara Budidaya Euphorbia dan Budidaya Puring

puring, budidaya, tanaman, cara menanam

Puring tanaman hias yang berasal dari Indonesia, tepatnya dari daerah Maluku. Nama latin untuk puring adalah Codiaeum variegatum pictum dan ada yang menyebutnya Croton. Tanaman ini termasuk tumbuhan semak-semak, serta dapat mencapai tinggi sekitar 1-5 meter.

Puring memiliki jenis yang cukup banyak, varitas tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daun. Bentuknya ada yang kurus panjang, bulat panjang, dan bulat lonjong. Sedangkan warnanya ada yang cokelat, kuning, berbintik-bintik, merah, merah muda, merah tua, dan masih banyak yang lainnya.

Cara Budidaya Puring  

Sifat puring menyukai tempat yang terbuka dan suka terkena sinar matahari langsung. Meskipun demikian, puring dapat tumbuh di dalam ruangan yang teduh. Namun, harus sesekali dikeluarkan agar terkena sinar matahari. Puring menyuakai air, karena itu harus rajin disiram.

Cara menanam puring baik ditanam di media tanah langsung, akan tetapi bisa juga di dalam pot. Untuk menanam di dalam pot, sebaiknya menggunakan campuran tanah, humus, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Kemudian, masukan bibit pada pot yang sudah diisi dengan media tanam tadi.

Puring jika sering dipangkas akan cepat lebat dan kelihatan indah menarik, dan perawatan puring sangat mudah cukup dengan menyiramnya setiap hari. Puring dapat dikembang biakan dengan cara di stek dan di cangkok. 


Euphorbia

Euphorbia banyak ditanam di Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman yang menyukai sinar matahari secara penuh dalam kelangsungan hidupnya sebagaimana tanaman sekulen lainnya. 
budidaya, euphorbia, tanaman 
Euphorbia menyimpan cadangan air dalam batangnya sehingga tanaman ini memiliki banyak getah. Euphorbia termasuk tumbuhan berumah satu, artinya dalam satu bunga terdapat putik dan benangsari sekaligus sehingga kemungkinan terjadinya pembuahan sangat besar.

Euphorbia termasuk tanaman yang mudah beradaptasi, walaupun menyukai udara dan cuaca yang panas tetapi euphorbia dapat hidup di tempat yang bersuhu rendah.
Sifat euphorbia
  • Menyukai sinar matahari yang penuh, sama seperti tempat asalnya yang panas dan tanah yang tandus. Euphorbia menyukai sinar matahari langsung dengan penyinaran sekitar 8 jam sehari. Jika intensitas sinar matahari kurang dari 70% maka tanaman euphorbia akan mengalami hambatan.
  • Tidak menyukai air, meskipun sifatnya tidak menyukai air tetapi tanaman ini tetap membutuhkan aiar untuk kelangsungan hidupnya, euphorbia menyimpan cadangan airnya  dibagian batang sehingga dapat bertahan hidup di daerah tandus dan kering.
  • Menyukai media porous, euphorbia hendaknya ditanam pada tanah yang mengandung banyak unsure haranya dan yang mudah mengalirkan air.

Cara Budidaya Euphorbia

•    Bibit Euphorbia
Bibit euphorbia juga dapat secara generative muncul dari bakal buah. Semula buah berwarna hijau lama-kelamaan berubah kecoklatan pertandah buah sudah tua. Sebelum buah pecah sebaiknya dipetik. Bijinya berwarna cokelat tua atau kehitaman berbentuk seperti tanda koma. Setelah itu biji dapat segera disemaikan. Sedangan untuk cara vegetative biasanya dengan cara stek dan grafting. Tetapi untuk mempermudah kita bisa mendapatkan bibit euphorbia di took-toko tanaman.

•    Penanaman Euphorbia
Euphorbia sebenarnya dapat ditanam secara langsung di tanah. Tetapi, umumnya di tanam di pot sebab dengan ditanam di pot waktu euphorbia berselimut bunga dapat diletakan di tempat yang dikehendaki.

Gunakan pot yang berdiameter sekitar 15 cm. Dengan ukuran itu, volume media tanam memadai untuk menampung perakaran. Media tanam untuk euphorbia yang penting tanah yang porous dan mengandung banyak unsure hara. Jadi, dapat direkayasa sendiri dari berbagai jenis bahan yang jika dicampur memiliki sifat tersebut.

Misalnya, mencampur kan tanah merah, pupuk kandang, humus bamboo, dan sekam bakar dengan perbandingan 2 : 3 : 3 : 2 atau campuran dan komposisi yang lainnya. Selanjutnya masukan media tanam ke dalam pot sampai setengah kedalaman pot.

Masukan euphorbia kedalam pot dan atur letaknya sehingga berdiri tegak. Setelah itu, timbun dengan media tanam sampai bibir pot. Siram hingga air keluar melalui lubang dasar pot kemudian tempatkan euphorbia di tempat yang teduh.

Jumat, 25 Januari 2013

Budidaya Kaktus dan Cara Menanam Kaktus

budidaya, kaktus, cara menanam, tanaman

Kaktus sudah lama dikenal di Indonesia. Kaktus berasal dari kata caktos yang artinya tanaman berduri, sebab tanaman ini berbatang besar, berbulu, dan berduri. Kaktus berasal dari negara Meksiko tanaman ini merupakan tumbuhan sekulen, yaitu tanaman  yang banyak mengandung air. Untuk mempertahankan hidupnya di daerah yang panas dan kering. Maka kaktus tidak memiliki daun dan dapat menyimpan air pada batangnya.

Kaktus salah satu tanaman yang memiliki banyak jenis, dari jenis-jenis kaktus ada terdapat hasil penyilangan spesies. Diantaranya Notocactus tubiflora cristata atau kaktus kentang, Mammillaria xantina atau disebut kaktus kendil, Gymnocalycium hanovichiivarred cap atau kaktus kepala merah, var black cap atau kepala hitam, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Yang membedakan yang satu dengan yang laiunnya adalah bentuk, warna batang dan bunganya, besar-kecilnya duri. Menurut bentuknya kaktus ada yang bulat, bulat pipih, silinder, dan ada yang seperti lonceng. Menurut warna batangnya, ada yang putih, ungu, kuning, merah muda, sampai merah tua. Durinya pun ada yang berwarna, lembut, panjang, pendek, dan yang lainnya. Karena keindahannya itu maka kaktus banyak dibudidayakan, di bawah ini cara budidaya kaktus dan cara menanamnya.

2. PEMBUDIDAYAAN  KAKTUS

a.  Sifat kaktus
Kaktus meyukai sinar matahari sesuai dengan habitatnya yang panas dan juga menyukai sirkulasi udara yang baik, sebab kaktus berdaging tebal  akan membusuk jika medianya terlalu banyak air sehingga menjadi lembap.

b. Penanaman Kaktus
1)  Bibit kaktus
Kaktus dapat diperbanyak melalui biji atau juga dapat dari anakan atau tunas dari menyemai sendiri dan dapat membeli di took-toko tanaman hias.

2)  Cara menanam kaktus
Kaktus dapat ditanam di tanah secara langsung dan juga di dalam pot.
Bila ditanam di tanah langsung, komposisi media tanahnya cukup tanah liat, humus, dan pasir.
Bila ditanam dipot, media tanam yang digunakan campuran tanah liat, pasir, dan humus dengan perbandingan 2:2:1 dan ditambah bubuk kapur, batu bata dan bubuk tulang. 

Tambahan itu untuk menghilangkan rasa asam pada tanah sebaba tanah yang kelebihan asam mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh subur.
Namun, campuran tersebut tidak mutlak untuk semua jenis kaktus sebab ada tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan baik komposisi media ini.

Kemudian masukkan biji atau tunas pada media yang sudah disiapkan. Usahakan letak tunas di tengah media, sekitar 3 tahun kaktus akan berbunga.

Budidaya Adenium dan Cara Menanamnya

budidaya, adenium, cara menamnya, tanaman

Tanaman yang satu ini banyak diminati di Indonesia maka tidak heran banyak para pecinta tanaman ini membudidayakan adenium, adenium selain memiliki keindahan warna pada bagian daunnya bagian bonggolnyapun memiliki keunikan.
Adenium berasal dari gutun pasir di Afrika dan jazirah Arab. Adeneium termaasuk tanaman sekulen atau tanaman yang mengandung banyak air dengan ciri utama salah satu bagian tanman digunakan untuk menyimpan air.

Sifat Tanaman Adenium

Adenium tanaman hias yang dapat beradaptasi dan mudah tumbuh, namun tidak sedikit para pecinta adenium merasa kesulitan ddalam memliharanya, biasanya yang sering dikeluhkan oleh para pemilik adenium ialah jarang berbunga, pertumbuhan lambat, dan akar busuk. Untuk menghilangkam masalah-masalah tersebut kita harus mengetahui sifat-sifat yang adenium, diantaranya:

•    Tidak suka air

Adenium bukan berarti tidak membutuhkan air. Adenium memiliki tempat menyimpan air di dalam batangnya sehingga dapat beradaptasi di daerah kering dan tandus. Adenium tidak dapat bertahan di daaerah basah atau lembab. tanah yang basah justru menghambat pertumbuhan, terutama menyebabkan busuk akar.

•    Suka sinar matahari yang penuh

Di tempat asalnya yang panas maka tanaman yang satu ini hidupnya sangat tergantung pada sinar matahai. Supaya dapat tumbuh dengan baik, tempatkan adenium di tempat yang mendapatkan sinar matahari penuh sepanjang hari.

•    Menyukai media porous

Adenium sebenarnya dapat tumbuh di tanah dengan segala kondisi, tetapi untuk dapat tumbuh dengan optimal adenium memerlukan tanah yang porous atau mudah mengalirkan air.
Cara Budidaya Adenium

•    Bibit adenium
Bibit adenium dapat diperoleh dari perbanyak secara generative berupa biji. Biji ini merupakan hasil dari penyerbukan di dasarbunga yang berlanjut menjadi bakal buah. Sekitar dua bulan buah akan masak. Segera petik kemudian ambil biji-bijinya. Maka biji siap untuk dijadikan bibit. Sedangkan secara vegetative berupa stek, cangkok, dan grafting.

•    Cara menanam adenium

Cara menam di tanah : Penanaman adenium langsung di tanah yang harus dilakukan adalah membuat lubang tanam dengan ukuran sekitar 30 x 30 x 30 cm. biarkan lubang terbuka selama 2 minggu supaya bibit hama dan penyakit mati. Kemudian lubang tanam diuruug dengan top soil yang telah dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Selanjutnya penanaman bibit.

Cara menanam di pot : Media tanam untuk tanaman adenium di dalam pot harus subur dan porous atau tidak mengikat air terlalu lama. Bahan media tanam  tersebut diantaranya pasir bangunan, pupuk kandang, dan sekap padi, dengan perbandingan 2 : 2 : 1. Kemudian media tanam dimasukan ke dalam pot setelah dasar pot yang berlubang ditutup pecahan genting atau kerikil agar media tanah tidak keluar saat disiram air.

Generative
Secara generative, yaitu perbanyakan tanaman melalui perkawinan. Proses ini diawali dengan bertemunya kepala putik yang merupakan organ kelamin betina dengan serbuk sari yang merupakan organ kelamin jantan. Proses itu disebut penyerbukan.

Penyerbukan secara alami adalah penyerbukan yang terjadi berkat bantuan angina tau serangga. Tidak semua bunga bakal menjadi buah jika mengandalkan cara ini sebab kadang tidak ada serangga yang hinggap dan tidak ada angin bertiup. Penyerbukan buatan adalh penyerbuksan dengan batnuan manusia.

Dari satu tangkai pilih salah satu  bunga yang sehat. Bunga yang diserbuk pilih yang sudah mekar kira-kira 3 hari. Kemudian robek corong bunga. Dengan kuas kecil, serbuk sari diambil, dan dioleskan ke kepala putik, tetapi benang sari bunga yang diserbuki harus dibuang dahulu. Kira-kira 4 hari, bunga layu dan rontok. Jika penyerbukan berhasil, didasar bunga terlihat bakal buah. Perbanyakan generative juga dapat dilakukan dengan biji.

Vegetative
Secara vegetative tanaman adenium dapt dilakukan dengan cara setek batang. Teknik setek batang pada adenium yaitu dengan cara memilih batang terlebih dahulu dengan memilih batng yang berdiameter minimal 2 cm, batng sehat, dan cukup umur.

Cabang pilihan tersebut kemudian dipotong dengan arah miring. Apabila menginginkan akar cepat tumbuh, pangkal  cabang yang telah dipotong diolesi zat perangsang akar.

Kemudian setek diangin-anginkan selama dua hari supaya pangkalnya kering atau sudah tidak ada getahnya. Selanjutnya, stek diatanam di media tanam yang sudah disiapkan dengan perbandingan 2 : 2 : 1 antara pupuk kandang, pasir halus, dan tanah subur. Media tanam letakkan pada tempat yang teduh dan setiap hari disiram.

Setelah 2 minggu, setek akan bertunas pertanda stek telah berhasil, sebaliknya jika tidak muncul tunas pertanda setek mati.

Grafting
Grafting adalah penggabungan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda tetapi masih dalam satu family.

Teknik grafting pada adenium, yaitu menyiapkan batang atas dan batang bawah. Untuk batang atas pilih tanaman sehat dan berdaun subur. Sementara untuk batang bawah pilih bonggol yang sehat dan tidak busuk. Diameter batang bawah sebaiknya sedikit lebih besar  dari batang atas.

Batang bawah dipotong dengan bentuk V, sedangkan batang atas dipotong dengan bentuk V terbalik. Masukkan batang atas ke dalam celah batang bawah supaya keduanya menyatu. Sambungan tersebut  kemudian diikat dengan potongan plastic bening.

Usahakan sambungan menutup secara sempurna agar sambungan tidak terkena air dan letakan di tempat yang teduh. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan tunas, sisakan 2-4 helai daun. Sekitar dua minggu, hasil penyambungan akan terlihat dengan munculnya tunas daun pada cabang batabg atas.


Cara Budidaya Padi Gogo

budidaya, padi, gogo, cara menanam

CARA BUDIDAYA PADI GOGO
Padi gogo ialah padi yang ditanam di tanah tegalan atau juga disebut padi  tegalan. Sedang yang dimaksud tegalan ialah tanah kering yang terletak di sekitar daerah pemukiman (desa), yang karena keadaannya sehingga tidak dapat diubah menjadi sawah. Penanaman padi tegalan banyak dijumpai di pulau Jawa dan Madura.
Di bawah ini beberapa tahapan cara budidaya padi gogo

A.    Pengolahan Tanah
Waktu yang baik untuk pengerjaan tanah pertama kali adalah waktu sebelum adanya hujan atau pada akhir musim kemarau. Jadi, kira-kira akhir bulan Oktober atau permulaan bulan November.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk mengolah tanah ini sama seperti alat-alat yang dipakai pada pengolahaan padi sawah, misalnya cangkul, bajak, dan garu.

Tanah tegalan yang akan di pakai harus bersih dari rumput-rumputan. Saluran-saluran pembuangan air dibuat, pematang-pematang juga perlu diatur kembali.

Sesudah pembersihan selesai, tanah lalu dibajak, bagian-bagian tanah yang tidak bisa dibajak, misalnya sudut-sudut petakan dan berbatu bisa dikerjakan dengan dicangkul. Untuk tanah normal pembajakan dilakukan 2 kali, tetapi untuk tanah berat pembajakan dilakukan sampai 3 kali.
Untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah dan sekaligus meratakan, dikerjakan denngan garu. Menggaru biasanya dilakukan 2 atau 3 kali, sampai tanah menjadi halus dan memungkinkan utuk ditanami.

B.    Penanaman
Pada penanaman padi, penggunaan biji yang akan ditanam harus diperhatikan, sebaiknya dipakai bibit unggul, misalnya jenis Gama, Kartuna, dan Rantai Mas. Walaupun benih yang dipakai sudah merupakan unggulan, namun sebaiknya bibit itu harus dipilih lagi sehinggas diperoleh bibit yang betul-betul baik.

Criteria bibit yang baik antara lain :

•    Bibit harus betul-betul tua dan kering
•    Dipilih biji yang besar-besar dan bernas
•    Bibit harus murni artinya tidak tercampur kotoran atau bibit jenis lain
•    Bibit harus bebas dari hama dan penyakit

Agar bibit bebas dari hama dan penyakit, terutama adanya gangguan hama dan penyakit di dalam tanah, sebelum ditanam, bibit harus diobati terlebih dahulu.

Obat yang digunakan untuk mengobati bibit biasanya aldrin, 1 kg bibit cukup diobati dengan 12 gram aldrin. Jadi tegalan 1 hektar yang kira-kira memerlukan 30-40 kg bibit cukup dengan aldrin 0,5 kg. caranya\, aldrin dicairkan dengan air lalu diaduk dengan benihnya dengan menggunakan alat pengaduk obat yang berbentuk drum.

Cara menanamnya biasanya dengan ditugalkan, atau dengan menggunakan alat yang membuat larikan sekaligus membuat lubang.

•    Dalamnya lubang rung lebih 4 cm
•    Jarak tanam antara 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm
•    Tiap lubang diisi dengan 4-5 biji.
Bibit yang telah ditanam, tutup dengan tanah tipis saja, karena kalau terlalu tebal bibit tidak akan tumbuh.

C.    Pemeliharaan

1.    Penyiangan
Rumput-rumput yang telah tumbuh disekitar tanaman harus segera dicabut atau disiangi. Alat yyang digunakan dengan tangan antara lain, cangkul maupun sabit. Waktu penyiangan apabila tanaman sudah berumur 3 minggu. Pada saat penyiangan dilakukan juga penggemburan tanah.

2.    Pemupukan
Pemupukan yang diberikan dapat berupa pupuk alam (kompos, maupun pupuk hijau) dan pupuk buatan. Pupuk alam diberikan sebelum tanam, tanah seluas 1 ha membutuhkan 10 ton pupuk kandang.

Pupuk kandang diberikan 2 kali, yaitu;

1.    Pertama diberikan apabila tanaman sudah berumur 3-4 minggu setelah penyiangan pertama.
2.    Kedua diberikan apabila tanaman sudah berumur 6-8 minggu setelah penyiangan kedua.
Pupuk diberikan disekitar tanaman, caranya dapat dengan membuat lubang memanjang mengikuti baris tanaman. Banyak pupuk yang harus diberikan untuk tanah seluas 1 ha, yaitu :

•    Urea 150 kg
•    DS 200 kg
•    ZK 250 kg

3.    Pemberantasan hama/penyakit
Hama yang berupa babi hutan dan burung dapat dihalau menggunakan jebakan atau barang-barang yang dapat mengusirnya. Tikus diberantas dengan phosphid yang dicampurkan pada beras/jagung yang kemudian dipasangkan di muka lubang atau di tempat mereka menyerang. Wang sangit dan ulat disemprot dengan endrin atau diazinon dengan campuran 1-2 cc dalam 1 liter air.

Panduan Budidaya Padi dan Cara Menanam Padi yang Baik dan Benar

budidaya, menanam, panduan, padi

PEMBIBITAN
Ada beberapa tahapan untuk menanam padi maupun budidaya padi, langkah-langkanh tersebut perlu kita lakukan untuk mendapat hasil yang maksimal. Sebelum  ditanam, tanaman padi harus disemaikan lebih dahulu. Pesemaian itu harus disiapkan dan dikerjakan dengan baik, maksudnya agar diperoleh bibit yang baik, sehingga pertumbuhannya akan baik pula. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan persemaian sebagai berikut:

A.    Memilih Tempat Pesemaian
Tempat untuk membuat pesemaian merupakan syarat yang harus diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.
  • Tananya harus yang subur, banyak mengandung humus, dan gembur.
  • Tanah itu harus tanah yang terbuka, tidak terlindung oleh pepohonan, sehingga sinar matahari dapat diterima dan dipergunakan sepenuhnya.
  • Dekat dengan sumber air terutama untuk pesemaian basah, sebab pesemaian banyak membutuhkan air. Sedanggkan pesemaian kering dimaksudkan mudah mendapatkan air untuk menyirami apabila persemaian itu mengalami kekeringan.
  • Apabila areal yang akan ditanami cukup luas sebaiknya tempat pembuatan pesemaian tidak berkumpul menjadi satu tempat tetapi dibuat memencar. Hal itu untuk menghemat biaya atau tenaga pengangkutannya.

B.    Mengerjakan Tanah Untuk Pesemaian
Tanah pesemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 50 hari sebelum penanaman. Karena adanya dua jenis padi, yaitu padi basah dan ppadi kering, maka tanah pesemaian juga dapat dibedakan atas pesemaian basah dan pesemaian kering.

•    Pesemaian Basah
Dalam membuat pesemaian basah harus dipilih tanah sawah yang betul-betul subur. Rumput-rumput dan jerami yang masih tertinggal harus dibeersihkan lebih dulu. Kemudian sawah digenangi air, maksud digenagi air ini agar tanag menjadi klunak, rumpput-rumputan yang akan tumbuh  menjadi mati, dan bermacam-macam serngga yang dapat merusak bibit mmati pula.

Selanjutnya, apabila tanah sudah cukup lunak lalau dibajak/digaru dua kali atau tanah menjadi halus. Pada saat itu juga sekaligus dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang. Sebagai ukuran dsar luas pesemaian yang harus dibuat kurang lebih 1/20 dari araeal sawa yang akan ditanamai. Jadi apabila sawwah yang akan ditanami seluas 1Ha, maka luas pesemaian yang harus dibuat adalah 1/20 x 10.000 m² = 500 m². Adapun biji   yang dibutuhkan adalah kurang lebih 75 gram biji setiap 1 m², atau sebanyak kurang lebih 40 kg.

•    Pesemaian Kering
Prinsip pembuatan pesemaian kering sama dengan pesemaian basah. Rumpu-rumput dan sisa-sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu. Tanah dibolak-balik  dengan bajak dan digaru, atau bisa dan halus. juga memakai cangkul yang terpenting tanah menjadi gembur.
Setelah tanaha menjadi halus, diratakan dan dibuat bedenganbedengan. Adapun ukuran bedengan sebagai berikut :  Tinggi 20 cm, lebar 120 cm, panjang 500-600 cm.

Antara bedengan yang satu dengan yang lain diberi jarak 30 cm sebagai selokan yang dapat digunakan untuk memudahkan : Penaburan biji, pengairan, pemupukan, penyemprotan hama, penyiangan, dan pencabutan bibit.

C.    Penaburan Biji

Untuk memilih biji-biji yang bernas dan tidak, biji harus direndam dalam air. Biji-biji yang bernas akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang hampa akan terapung. Dan biji-biji yang terapaung bisa dibuang. Maksud perendaman selain memilih biji yang bernas, biji juga agar cepat berkecambah. Lama perendaman cukup 24 jam, kemudian bijhi diambil dari rendaman lalu di peram dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman dibiarkan selama 8 jam.

Apabila biji sudah berkecambah dengan panjang 1 mm, maka biji disebar ditempat pesemaian. Diusahakan agar penyebaran biji merata, tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jarang. Apabila penyebarannya terlalu rapat akan mengakibatkan benih yang tumbuh kecil-kecil dan lemah, tetapi penyebaran yang terlalu jarang biasanya menyebabkan tumbuh benih tidak merata.raan

D.    Pemeliharaan Pesemaian

•    Pengairan
Pada pesemaian basah, begitu biji ditaburkan terus digenangi air selama 24 jam, baru dikeringkan. Genangan air dimaksudkan agar biji yang disebar tidak berkelompok-kelompok sehingga dapat merata. Adapun pengeringan setelah penggenangan selama 24 jam itu dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan mempercepat pertumbuhaan.

Pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukan dalam selokan antara bedengan-bedengan, sehingga bedengan akan terus-menerus mendapatkan air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. Apabila benih sudah cukup besar, penggenangan dilakukan dengan melihat keadaan. Pada bedengan pesemaian bila banyak ditumbuhi rumput, perlu digenagi aiar. Apabila pada pesemaian tidak ditumbuhi rumput, maka penggenangan air hanya kalau memerlukan saja.

•    Pengobatan
Untuk menjaga kemungkinan serangan penyakit, pesemaian perlu disemprot dengan Insektisida 2 kali, yaitu 10 hari setelah penaburan dan sesudah pesemaian berumur 17 hari.
•    Pemupukan

PENGOLAHAN TANAH

A.    Cara Mengolah Tanah
Pengolahan tanah untuk penanaman padi harus sudah disiapkan sejak dua bulan penanaman. Pelaksanaanya dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu dengan cara tradisional dan cara modern.

•    Pengolahan tanah sawah dengan cara tradisional, yaitu pengolahan tanah sawa dengan alat-alat sederhana seperti sabit, cangkul, bajak dan garu yang semuaya dilakukan oleh nusia atau dibantu ooleh binatang misalnya, kerbau dan sapi.
•    Pengolahan tanah sawah dengan cara modern yaitu pengolahaan tanah sawa yang dilaukan dengan mesin. Dengan traktor dan alat-alat pengolahan tanah yang serba dapat kerja sendiri.

1.    Pembersihan

Sebelum tanah sawa dicangkul harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami-jerami atau rumput-rumput yang ada. Dikumpulkan di satu tempat atau dijadikan kompos. Sebaiknya jangan dibakar, sebab pembakaran jerami itu akan menghilangkan zat nitrogen yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.

2.    Pencangkulan
Sawah yang akan dicangkul harus digenagi air terlebih dahulu agar tanah menjjadi lunak dan rumput-rumputnya cepat membusuk. Pekerjaan pencangkulan ini dilanjutkan pula dengan perbaikan pematang-pematang yang bocor.

3.    Pembajakan
Sebelum pembajakan, sawah sawah harus digenangi air lebih dahulu. Pembajakan dimulai dari tepi atau dari tengah petakan sawah yang dalamnya antara 12-20 cm. tujuan pembajakan adalah mematikan dan membenamkan rumput, dan membenamkan bahan-bahan organis seperti : pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos sehingga bercampur dengan tanah. Selesai pembajakan sawah digenagi air lagi selama 5-7 hari untuk mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan melunakan bongkahan-bongkahan tanah.

4.    Penggaruan

Pada waktu sawah akan digaru genangan air dikurangi. Sehingga cukup hanyya untuk membasahi bongkahan-bongkahan tanah saja. Penggaruan dilakukan berrulang-ulang sehingga sisa-sisa rumput terbenam dan mengurangi perembesan air ke bawah.

Setelah penggaruan pertama selesai, sawah digenagi air lagi selama 7-10 hari, selang beberapa hari diadakan pembajakan yyang kedua. Tujusnnya yaitu: meratakan tanah, meratakan pupuk dasar yang dibenamkan, dan pelumpuran agar menjadi lebih sempurna.

PENANAMAN

A.    Pemilihan Bibit
Pekerjaan penanaman didahului dengan pekerjaan pencabutan bibit di pesemaian. Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25-40 hari (tergantung jenisnya), berdaun 5-7 helai. Sebelum pesemaian 2 atau 3 hari tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan memudahkan pencabutan.

Caranya, 5 sampai 10 batang bibit kita pegang menjadi satu kemudian ditarik ke arah badan kita, usahakan batangnya jangan sampai putus. Ciri-ciri bibit yang baik antara lain:
•    Umurnya tidak lebih dari 40 hari
•    Tingginya kurang lebih dari 40 hari
•    Tingginya kurang lebih 25 cm
•    Berdaun 5-7 helai
•    Batangnya besar dan kuat
•    Bebas dari hama dan penyakit

Bibit yang telah dicabut lalu diikat dalam satu ikatan besar untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam, jangan sampai bermalam.
Penanaman padi yang baik harus menggunakan larikan ke kanan dank e kiri dengan jjarak 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan pemeliharaan, baik penyiangan atau pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat-zat makanan secara merata.

Dengan berjalan mundur tangan kiri memegang bibit, tangan kanan menanam, tiap lubang 2 atau 3 batang bibit, dalamnya kira-kira3 atau 4 cm. usahakan penanaman tegak lurus jangan sampai miring.
Usahakan penanaman bibit tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal. Bibit yang ditanam terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan akar dan anakannya sedikit. 

Bibit yang ditanam terlalu dangkal akan menyebabkan mudah reba atau hanyut oleh aliran air. Dengan demiikian jelas bahwa penanaman bibit yang terlalu dalam maupun terlalu dangkal akan berpengaruh pada hasil produksi.

PEMELIHARAAN

A.    Pengairan
Air merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi sawah. Masalah pengairan bagi tanaman padi sawah merupakan salah satu factor penting yang harus mendapat perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang akan datang.

Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran.

Memasukan air kedalam sawahdapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Air yang dimasukan ke petakan-petakan sawah adalah air yang berasal dari saluran sekunder. Air dimasukan ke petakan sawah melalui saluran pemasukan, dengan menghentikan lebih dahulu air pada saluran sekunder.

Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus.
Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat luru, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.

Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:
  • Tanaman yang berumur 0-8 hari dalamnya air cukup 5 cm.
  • Tanaman yang berumur 8-45 hari dalamnya air dapat ditambah hingga 10-20 cm.
  • Tanaman padi yang sudah membentuk bulir dan mulai menguning dalamnya air dapat ditambah hingga 25 cm. setelah itu dikurangi sedikit demi sedikit.
  • Sepuluh hari sebelum panen sawah dikeringkan sama sekali. Agar padi dapat masak bersama-sama.

B.    Penyiangan dan Penyulaman
Setelah penanaman, Apabila tanaman padi ada yang mati harus segera diganti (disulam). Tanaman sulam itu dapat menyamai yang lain, apabila penggantian bibit baru jangan sampai lewat 10 hhari sesudah tanam.

Selain penyulaman yang perlu dilakukan adalah penyiangan agar rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi tidak bertumbuh banyak dan mengambil zat-zat makanan yang dibutuhkan ttanaman padi. Penyiangan dilakukan dua kali yang pertama setelah padi berumur 3 minggu dan yang kedua setelah padi berumur 6 minggu.

C.    Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan yang dibutuhkan oleh tanaman di dalam tanah. Untuk tanaman padi, pupuk yang digunakan antara lain:

1.    Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tanaman dapat digunakan pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyyaknya kira-kira 10 ton / ha.

2.    Pupuk buatan diberikan sesudah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK. Adapun manfaat pupuk tersebut sebagai berikut:
  • ZA/Urea : menyuburkan tanah, mempercepat tumbuhnya anakan, mempercepat tumbuhnya tanaman, dan menambah besarnya gabah.
  • DS/TS : mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang pembungaan dan pembentukan buah, mempercepat panen.
  • ZK : memberikan ketahanan tanaman terhadap hama / penyakit, dan mempercepat pembuatan zat pati.

D.    Pemberantasan Hama / Penyakit

  • Burung, banyak yang menyerang padi sedang menguning, gunakan benda-benda untuk menghalaunya.
  • Walang sangit, penyerangan dilakukan saat padi masih muda, walang sangit dapat diberantas dengan disemprot menggunakab DDT atau disuluh (dipasang lampu).
  • Tikus, hewan yang satu ini dapat merugikan petani dengan jumlah besar kerena mereka dapat merusak areal yang cukup luas dengan waktu yang tidak lama. Tikus dapat diberantas dengan gropyokan atau dengan member umpan yang berupa ketela,  jagung dan sebagainya yang dicampur dengan phospit.
  • Ulat serangga, serangga-serang itu bertelur pada daun, apabila menetas ulatnya merusak batang dan daun. Cara pemberantasannya harus disemprot dengan obat-obat insektisida, misalnya : DDT, Aldrin, Endrin, Diazinon dan sebagainya.

Pada postingan berikutnya kita akan membahas CARA BUDIDYA PADI GOGO