Kamis, 28 Februari 2013

OBAT TRADISONAL UNTUK HEWAN


Budidaya  ternak hewan besar ( sapi, kerbau, kambing ) saat ini bagi sebagian masyarakat Indonesia telah menjadi mata pencaharian pokok dan sebagai salah satu bentuk investasi yang menjanjikan, karena alam Indonesia sebagai negara agraris telah menyediakan sumber pakan potensial yang melimpah. Akan tetapi dalam praktek budidaya ternak disamping ketersediaan sumber pakan,  dibutuhkan juga hal lain sebagai penunjang usaha budidaya, salah satunya penanganan secara tepat ketika ternak kurang sehat yang jika hal ini tidak segera ditindak lanjuti akan berakibat fatal bagi ternak.
Walaupun mungkin saat ini, tenaga medis bidang ternak sudah ada hampir di seluruh pelosok Indonesia, tapi tidak ada salahnya jika dalam praktek budidaya ini kita juga tahu berbagai macam pengobatan ternak secara tradisional yang telah dilakukan nenek moyang kita dan juga telah dilakukan penelitian oleh para peneliti lokal (Fakultas Kedokteran Hewan, BPPH serta dinas terkait) yang mana bahan bakunya telah juga disediakan alam di sekitar kita dan penggunanan secara tepat terbukti efektive mengurangi / menghilangkan gejala penyakit pada ternak.

JENIS PENYAKIT TERNAK BESAR DAN PENANGGULANGANNYA

1. ANOREXIA (KURANGNYA NAFSU MAKAN)

Gejala menurunnya nafsu makan pada ternak biasanya mudah dideteksi oleh peternak karena pada umumnya peternak memberi makan dikandang. Umumnya apabila ternaknya kurus atau tujuan penggemukan, peternak memberikan pakan penguat berupa katul, ketela dan sejenisnya dicampuir garam. Adapun obtat tradisional untuk anorexia antara lain :

Ø  Tumbuk bersama- sama bahan ini: Temu Ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Temu Lawak (Curcuma xanthoriza), Kunyit (Curcuma domestica), 10 -15 buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn) kemudian berikan campuran tersebut pada sapi sekali sebulan.

Ø  15 lembar daun talas dan satu sendok makan garam dapur dimasak dan berikan pada ternak sehari sekali.

Ø  Tumbuk bersama- sama bahan ini : Temu ireng (Curcuma aeruginosa, Rox), Buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam, Garam secukupnya, Buah mengkudu (Morinda citrifolia, Linn ) diberikan pada ternak tiap hari sampai nafsu makan baik,

Ø   Tanaman nanas yang telah membusuk ditumbuk dan diperas airnya satu gelas diberikan pada ternak dicampur minyak kayu putih (Malaleuca leucadendra, Linn)

Ø  Buat campuran gula merah, asam jawa masak, beberapa butir telur ayam dan berikan campuran tersebut pada ternak sapi.

Ø  Buat ekstrak daun pepaya (ditumbuk dan diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diberikan pada ternak.

Ø  Giling bersama- sama Lempuyang (Zingiber aromatic), Temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dicampur kecap minumkan 2 kali setiap minggu.

Ø  Buat campuran 200 buah kencur (Kamferi galangan) ditumbuk + 3 butir telur ayam berikan pada ternak 2 kali setiap hari setiap 3 hari.

Ø  Untuk pedet lepas sapih buatlah ramuan berikut: 3 butir telur itik, Daging kelapa muda 1 butir, 1 gelas air kelapa muda, 3 sendok gula pasir, dan berikan campuran sekali seminggu.
Bila dibarengi dengan kondisi demam, buatkan salah satu dari ramuan berikut : Buat ekstrak daun kapuk randu
 (Euridendro anfructusum), dicampur beberapa butir telur ayam, minumkan pada ternak.

2. DIARE ( MENCRET)

Ø  Upaya menghentikan mencret secara tradisional dilakukan dengan memberikan ramuan yang disebut " ampet- ampet " ( bahasa jawa ). Bahan ramuan tersebut terdiri dari daun jambu biji muda (Psidium guajava, Linn), air teh, madu dan kunyit (Cucurma domestica, Val.), parutan buah nangka muda (Artocapus integrifolia)

Ø  Arang kayu digerus, campur air dan diminumkan pada ternak


Ø  Buat ramuan berikut : Temu ireng (Curcuma aeroginosa, Rox), Kunyit (Cucurma domestica Val.), Kencur(Kamferia galanga), Lempuyang (Zingiber aeromatica), ramuan tersebut dicampur dan tambahkan tempe bosok, bungkus campuran ini dengan plastik dan diamkan selama satu malam. Keesokan harinya campuran ini diperas dan airnya minumkan tiga kali sehari selama 3 hari.

Ø  Tumbuk bersama bahan ini : Jahe, Kunyit (Cucurma domestica, Val.), Kencur (Kamferia galanga), Asam jawa yang masak (Tamarindus indica), simpan campuran tersebut dalam botol, dan minumkan satu kali sehari.

Ø  Tumbuk bersama- sama bahan berikut: 250 lempuyang (Zingiber aeromatica), 50 gram gula pasir, 10 liter air bersih, parut pangkal batang pisang (yang berada dalam tanah), diperas dan airnya dicampur garam, beberapa butir telur, buang pisang raja (Nusa paradisiaca) berikan pada sapi dua kali sehari,

Ø  Bakar 5 buah biji pinang (Areca catchu, Linn) tumbuk halus campur duan gelas air, minumkan sekali sehari.

Ø  Bakar pisang batu - jawa : klutuk, (Musa brachycarpa) dan berikan pada ternak.

Ø  Buat ekstrak daun apokat, daun rambutan, daun daun kapuk (Ceiba patendra, Gaertn)dan minumkan pada ternak.

Ø  Masak campuran : 5 gram kapur sirih, segenggam daun jambu biji (Psidium guajava, Linn) dalam 1 liter air, didihkan sampai tinggal separonya (0,5 liter) saring dan minumkan sekali sehari selama 3 hari.

3. TYMPHANI ( BLOAT = KEMBUNG )

Kebiasaan peternak memberikan campuran minyak kelapa dengan kelapa atau parutan jahe. Menghangatkan bagian perut ternak dengan membalurkan parutan jahe. Memasukkan pelepah daunpepaya ke anus untuk membantu mengeluarkan gas.

Beberapa formula obat kembung:

Ø  10 buah asam jawa yang matang dalam air hangat, tambah gula merah , 5 buah kunyit yang digerus, aduk sampai rata. Minumkan pada ternak. Usahakan mulut hewan bias terbuka dengan diganjal kayu atau bahan lain.

Ø  Buat campuran minyak kelapa dengan air kelapa muda minumkan pada ternak.

Ø  Bagian yang menonjol pada perut dibalur dengan kapur sirih.

Ø  Usahakan ternak minum kopi dengan air hangat

Untuk kambing dan domba :

Ø  Larutkan gula merah dengan segelas air hangat, dan minumkan, atau masukkan bonggol jagung agar mulut terbuka atau dikunyah- kunyah.

Ø  Tumbuk daun sembukan ( Saprosma arboretum BL) campur dengan jlantah ( jawa ) , balurkan pada bagian perut yang menonjol dua kali sehari.


4. ANTHELMINTHIC ( OBAT CACING )

Ø  Biji buah pinang merupakan obat cacing terutama cacing kremi ( Ascaris ) , temu ireng , daun papaya atau campuran bahan tersebut. Buah pinang yang ditumbuk yang dicampur air diminumkan .

Ø  Untuk pedet, jantung buah pisang dimasak dengan air sampai mendidih dan diminumkan pada ternak.

Ø  Tumbuk bahan berikut: 10 bungkus gist (biang roti), 2 buah tempe bosok, 1 genggam temu ireng, sedikit jinten (Nigella sativa, Linn), brotowali (Tinospora tubercula), diberikan bawang putih, sepotong akar gadung (Dioscorea hispida, Dinst) diberikan pada sapi beberapa hari sampai cacing keluar (4 kali pemberian).

Ø  Campurkan parutan bahan berikut : Temu ireng, buah kela tua, keringkan dan berikan sekali sehari.

5. LUKA, MYASIS, PAPILLOMA, SCABIES, ORF, CASCADO

Ø  Daun sirih dipres dimanfaatkan sebagai anti septic untuk pengobatan luka. Apabila sampai luka dan belatungan maka campuran tembakau dengan air diperas ditambah sedikit kapur sirih.

Ø  Bersihkan luka, oleskan obat komersial anti lalat, bubuhkan campuran kapur sirih dan kunyit.
Bila luka sudah belatungan bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan kedalam air, ganti tiap hari sampai sembuh.

Ø  Apabila timbul papilloma (kutil), benjolan dipotong dan luka diobati dengan campuran daun mangkokan (Notophanax scutellarium, Merr) yang ditumbuk dengan ekstrak udang / petis udang , pengobatan dua kali sehari.

Ø  Pada kasus peradangan atau luka pada tracak ( telapak kaki sapi ) bubuhkan campuran tumbukan biji pinang, tawas, dan kapur sirihPada tempat luka yang sudah dibersihkan dibubuhi campuran obat yang terdiri dari 1 gelas kapur, tembakau, spritus, atau bensin, setelah belatung bermunculan keluar luka ditutup dengan abu.

Ø  Untuk scabies bubuhkan tumbukan daun ketapang ( Termalia catapa Linn ). Sampai kudisnya sembuh, dan ternak diberi minum air jahe, gula merah dan garam.

Ø  Bagian yang terserang scabies digosok dengan daun mengkudu ( Morinda citrifolia Linn ) dan diolesi oli bekas yang sebelumnya dipanasi dulu dilakukan sehari dua kali sampai sembuh.

Ø  Untuk penanganan Orf ( Ichyma contangiosa ) bubuhkan campuran abu dan minyak kelapa pada bagian yang terserang.

Ø  Cascade ( Stephanofilariasis ) biasa ditanggulangi dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang (Casia alata Linn ) dicampur daun sirih atau 10 buah kapur barus dengan 1 liter minyak kelapa yang dipanaskan dan dioleskan bagian tubuh yang terserang


6. KERACUNAN

Pada keracunan tahap dini diatasi dengan member minum satu gelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak banyaknya pada ternak. Atau air kelapa ditambah asam jawa yang masak dan garam. Bila keracunan pestisida segera berikan minum santan kelapa yang hangat kepada ternak.

7. MENAMBAH STAMINA

Formula 1: 10 kg akar kunci (Gastrochilus panduratum Ridl), 2 kg akar jahe atau lengkuas / laos (Alpina galangal, Sw), 5 butir kelapa tua untuk diambil santan, 2 liter air, kunci, jahe atau laos diparut campur dengan bahan lain dan dimasak sampai kental atau padat dan dibuat butiran untuk diberikan pada ternak.
Formula 2: Campurkan 25 butir telur, 0,5 liter air soda,
Pemberiannya 4 buah formula 1 dua hari sekali dan formula 2 tiap dua minggu sekal, dan tumbuk temu ireng dan batang sirih (Charica auriculata), campur dan diberi air lalu diperas. Air perasan dicampur tumbukan kunci (Gastrochilus panduaratum Ridl), diminumkan sehari sebelum berlaga.

8. MENYAPIH PEDET

Putting susu induk diolesi dengan tumbukan daun sambirata- sambiloto (Adrographis paniculata Mees) dua kali sehari selama 4 hari.

9. MNINGKATKAN LIBIDO

Formula 1: Minumkan ramuan ini : 4 butir telur ayam, 0,5 gelas kecap, 2 bonggol jahe dirajang, 1 gelas air.
Formula 2. Minumkan ramuan berikut: 10 butir telur ayam, 1 botol besar kecap[ dan gula.]

10. MASTITIS POST PARTUM dan RETENTIO SECUNDINARUM ( Perawatan pasca sapi melahirkan )

Sapi pasca melahirkan diberi campuran kuning telur dan madu
Berikan campuran kunyit, gula merah, beberapa butir telur
Putting diolesi 6 kali sehari dengan asam jawa yang dimasak bersama gula merah

11. MELANCARKAN AIR SUSU

Berikan ramuan ini 4 kali sebulan : kunyit 1 kg, asam jawa masak 0.5 kg, 10 butir telur ayam, garam dan air secukupnya
Ternak diberi makan jantung pisang
Ternak diberi makan daun dan umbi ketela rambat
 ( Ipomoea batasan )

DAFTAR PUSTAKA
Bimantoro, R ( 1977 ). Tanaman Obat- obtan dan khasiatnya.
Ctr, H ( 1985 ). Obat- obatan Peninggalan Nenek Moyang.
Departemen Kesehatan RI ( 1983 ). Pemanfaatan tanaman Obat.
Lembaga Biologi Nasional ( 1978 ). Tumbuhan Obat.

Menanam Buah Sawo dalam Pot


Menanam Buah Sawo dalam Pot (ragambudidaya) -Sawo tergolong tanaman multiguna. tak hanya berperan sebagai tanaman penghijau di lahan-lahan kering serta gawat, sawo juga berperan sebagai penghasil getah untuk bahan baku industri permen karet. tanaman ini juga rajin berbuah dengan rasa buah yang manis, fresh, serta bergizi tinggi. tidak hanya itu, sawo lalu dapat di-tabulampot-kan sampai mempunyai nilai estetika tinggi, sekalian sebagai apotik hidup keluarga.

Tanaman sawo ( achras zapota ) terhitung famili sapotaceae. hidupnya menahun, batang berkayu keras, serta percabangannya cukup rapat. bunga sawo nampak dari ketiak-ketiak daun, namun buahnya terbentuk menggantung pada tangkai buah. daging buah cukup tidak tipis, memiliki kandungan banyak air, serta bergetah. terasa manis serta beraroma khas. bijinya berupa bulat memanjang atau bulat pipih, hitam mengkilap, serta berkeping dua.

Dari biji, bisa dipakai untuk perkembangbiakan dengan generatif. tetapi demikianlah, spesial untuk tabulampot sawo, baiknya menggunakan bibit cangkok. alasannya, usia panen relatif genjah, lebih kurang 1 tahun apalagi dapat kurang. sesaat untuk bibit asal biji, dapat berbuah lebih kurang 4-5 th..


Cangkok sendiri
Tentukan cabang yang cukup besar, sehat, serta lurus. bikin dua keratan melingkar cabang dengan jarak 5 cm, serta terlepas kulitnya. kerik kambium, serta biarlah sepanjang 3 – 5 hari. pakai zat pengatur tumbuh akar ( contoh rootone f ), lantas berikan pada bidang sayatan.
ambillah pembalut ( sabut kelapa, lembaran plastik ), lantas diikat di bagian bawah keratan.

Setelah itu, media cangkok ( tanah subur serta pupuk kandang ) ditempatkan pada bidang keratan sambil dipadatkan sampai membentuk bulatan setebal 5 – 6 cm. pembalut sisi atas juga diikat. lantas ambillah lidi, tusuk-tusukkan pada media yang sudah terbungkus sampai membentuk lubang-lubang kecil.

Enam sampai delapan minggu lantas, amatilah. bila nampak akar-akar baru dari celah-celah pembalut, itu bermakna pencangkokan berhasil. langkah setelah itu yaitu melakukan pendederan bibit cangkok sawo.

Siapkan polybag yang diisi campuran tanah subur serta pupuk kandang ( 1 :1 ). potong cangkokan, beberapa daun serta ranting. terlepas pembalutnya, serta masukkan di dalam-tengah polybag. siram hingga basah. simpan di area teduh serta aman. sesudah beradaptasi 4 minggu serta tunas-tunas baru bermunculan, bibit cangkok sawo bisa dipindahkan ke didalam pot.

Pot serta media tanam
Mengingat tanaman ini kedepannya diinginkan berbuah lebat, pastikan pot yang kuat serta mempunyai diameter sedikitnya 40 cm. pot juga baiknya mempunyai kaki serta berlubang di bagian dasarnya. media tanam mesti lengkap diisi bahan organis serta anorganis. yang terhitung organis yaitu pupuk kandang, kompos, atau humus. namun yang anorganis meliputi tanah subur, pasir, pecahan genting, atau bata merah. untuk tabulampot sawo, anda dapat tentukan menentukan media tanam, layaknya campuran tanah subur, pasir serta pupuk kandang ( 2 :1 :1 ), atau campuran tanah, sekam padi serta pupuk kandang ( 1 :1 :1 ), atau campuran tanah, serbuk gergaji serta pupuk kandang ( 1 :1 :1 ). 

Langkah isi media, masukkan selapis pecahan genting di basic pot. imbuhkan selapis mos serta ijuk, lantas imbuhkan lagi campuran media tanam berbentuk tanah subur serta pupuk kandang. janganlah lupa, berikanlah obat furadan atau curater sejumlah 2 sendok makan. keluarkan bibit dari polybag, potong beberapa akar, cabang, ranting, atau daun yang terlalu berlebih. sesudah itu, tanam serta padatkan media tanamnya. siram hingga basah, serta simpan di area teduh untuk sesaat.

Kerap kita temui, situasi tabulampot sawo terlihat kering, kurus serta ogah berbuah. mengapa ? jawabannya tentu dikarenakan kurang atau tidak dikerjakan pemeliharaan dengan baik. karenanya, anda mesti lakukan pemupukan npk, yang bisa didapatkan di kios atau toko pertanian paling dekat.

Pada usia 1bulan, beri pupuk npk ( 15-15-15 ) sejumlah 50 gram per pot. langkahnya, benamkan merata sedalam 10 cm. pemupukan selanjutnya tiap-tiap 3 bln. sekali. tetapi demikianlah, bila tanaman mulai berbunga, baiknya menggunakan npk yang mempunyai kandungan fosfat serta kalium lebih tinggi. contohnya, npk 15-20-20. beri sejumlah 100 gram per pot

Supaya rajin berbuah 
Idealnya, pembungaan serta pembuahan tabulampot sawo berjalan terus-menerus selama th.. pembungaan sangat lebat berlangsung pada musim penghujan. tetapi, kadang-kadang macet juga. nah, untuk merangsang pembuahan, silahkan simak sebagian panduan tersebut :
  1. Lebih kurang 3 bln. sebelum saat musim hujan, beri pupuk npk ( 15-20-20 ), dilanjutkan dengan tehnik pengeringan berselang-seling. perumpamaannya, sepanjang 1 minggu tidak disiram sekalipun ( asal jangan sempat layu permanen ). sesudah itu, siram sedikit untuk sedikit sepanjang 3 hari, serta keringkan lagi. kerjakan tehnik pengeringan berulang-ulang sampai nampak tunas-tunas baru untuk pembungaan.
  2. Ikat pangkal batang tabulampot sawo dengan kawat. tujuannya untuk membatasi transportasi air serta unsur hara dari didalam tanah yang terlalu berlebih.
  3. Janganlah sangsi memberikan zat pengatur tumbuh, contohnya dekamon atau atonik.
  4. Potong akar dengan tersisa 3 cabang akar.
Jenis dan macam sawo :

1. sawo manila kulon
wujud buah lonjong, berbiji banyak, bergetah, serta cukup tahan disimpan.

2. sawo manila betawi
wujud buah juga lonjong, berukuran besar, sedikit getah, rasa manis, namun kurang tahan di simpan.

3. sawo manila malaysia
wujud buah lonjong, berukuran besar, rasa buahnya manis.

4. sawo manila karat
wujud buah agak lonjong, berukuran besar, berkulit tidak tipis, kasar, serta berbintil-bintil kecil.

5. sawo apel lilin
wujud buah bulat, berukuran agak besar, daging buah merasa agak keras.

6. sawo apel kelapa
wujud buah bulat kecil-kecil, berkulit tidak tipis, bergetah, berbiji banyak, serta tahan disimpan.

7. sawo duren
wujud buah bulat, kulit buah halus, serta licin. dimaksud sawo duren, dikarenakan aroma buahnya serupa dengan buah durian. ada dua jenis sawo duren, yaitu sawo duren hijau serta sawo duren merah.

Pulihkan disentri
Tak hanya buahnya yang lezat disantap, sawo nyatanya juga mempunyai manfaat untuk menangani sebagian penyakit atau kelainan.

a.Mengerem diare
Ambillah 1 buah sawo muda, bersihkan hingga bersih. sawo diparut, lantas diperas serta disaring. apabila butuh, imbuhkan sedikit air masak.

silahkan minum 2 kali 1 hari. dapat juga menggunakan daun sawo. siapkan 1 mangkuk daun, lantas cincang didalam 2 gelas air bersih sepanjang 15 menit. nah, air rebusan ini diminum 3 kali 1 hari.

b. Mengobati radang mulut
Ambillah 1 mangkuk daun sawo, lantas cincang didalam 2 gelas air bersih sepanjang 10 menit. gunakan air hasil rebusan untuk berkumur.

c. Menyembuhkan disentri
Ambillah 8 buah sawo muda, bersihkan bersih. kunyah-kunyah halus dengan garam secukupnya. sedikit untuk sedikit ditelan, lantas minum air hangat. kerjakan 2 kali 1 hari sampai pulih.

-->

Budidaya Mangga Gadung


Budidaya Mangga Gadung (ragambudidaya) -Mangga ini banyak ditemukan di sentral produksi mangga di jawa timur, yakni di probolinggo. type mangga ini cukup popular di kelompok umur pengagum buah mangga. terasa yang manis layaknya mangga arumanis adalah di antara keistimewaannya. wujud buahnya lalu serupa dengan mangga arumanis, yakni bulat panjang, berlekuk, serta berparuh jelas. kulit buahnya berwarna hijau – meskipun_ buah telah tua – dengan bintik-bintik kelenjar berwarna keputihan. daging buah tidak tipis serta berwarna kuning kemerahan. terasa manis fresh serta aromanya harum. ukuran buahnya terhitung agak besar, berat rata-rata 400-450 g.

Faedah
Sebagai buah meja atau sebagai minuman.

Syarat tumbuh
Tanaman mangga terhitung tanaman dataran rendah. tanaman ini bisa tumbuh serta berkembang baik di tempat dengan ketinggian pada 0-300 m diatas permukaan laut. walau demikianlah, tanaman ini juga tetap bisa tumbuh hingga ketinggian 1. 300 m diatas permukaan laut. tempat dengan curah hujan pada 750-2. 250 mm per th. serta temperatur 24-27° c adalah area tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. type tanah yang disukainya yaitu tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-ph pada 5, 5-6, serta dengan kedalaman air tanah pada 50-150 cm.

Dasar budidaya
Perbanyakan tanaman : biasanya, tanaman mangga diperbanyak dengan okulasi, meskipun bisa juga dengan sambung pucuk serta cangkok. sebagai batang bawah dipakai semai mangga madu, cengkir ( indramayu ), serta bapang. pemakaian bibit dari biji tidak dibenarkan, jika untuk batang bawah. batang bawah yang tidak cocok ( inkompatibel ) punya pengaruh kurang baik pada perkembangan serta pembuahan ( produksi buah, wujud buah, serta rasa daging buah ) batang atas. pembuatan bibit ( semaian serta okulasi ) umumnya segera dikerjakan di kebun. lantas, dipindahkan ke polibag sesudah tinggi tunas lebih kurang 20 cm. budi daya tanaman : bibit ditanam didalam lubang tanam berukuran 60 cm kali 60 cm kali 50 cm dengan jarak tanam 8-12 m. tiap-tiap lubang diberi pupuk kandang yang sudah lantas sejumlah 1-2 blek bekas minyak tanah atau 20 kg. bibit okulasi ditanam di tempat sesudah meraih ketinggian kian lebih 75 cm. pupuk buatan yang didapatkan berbentuk campuran 200 kg urea, 500 kg tsp ( 667 kg sp-36 ), serta 150 kg kcl per hektar atau 200 g urea, 500 g tsp, serta 150 g kcl per tanaman.

Pemeliharaan
Pemupukan dikerjakan empat kali dengan selang tiga bln.. dosisnya meningkat cocok dengan usia tanaman. sesudah meraih tinggi 1 m, bibit dipangkas pada perbatasan bidang perkembangan supaya bisa bercabang banyak. cabang ini dipelihara 2-3 tunas per cabang. pemangkasan diulang sesudah cabang baru meraih panjang 1 m, demikianlah selanjutnya sampai didapatkan susunan 1-3-9 cabang.

Hama serta penyakit
Hama yang merisaukan yaitu penggerek batang ( cryptorrhynchus sp. ) serta kumbang cicade ( idiocerus niueosparsus ). Serangga hama pengisap idiocerus amat mengakibatkan kerusakan bunga mangga sampai berguguran. jumlah bunga betina rendah dengan pembuahan oleh tepung sari yang lemah. serangan serangga ( wereng ) mengakibatkan produksi mangga rendah. hama ini bisa diatasi dengan semprotan insektisida sistemik tamaron 0, 2%. pemberian insektisida melewati infus lebih disarankan untuk hindari dampak buruk pada kumbang penyerbuknya. penyakit yang kerap menyerang, terlebih di tempat beriklim basah yaitu penyakit blendok ( lh’plodia sp. ), mati pucuk ( gloeosporium sp. ), serta penyakit pascapanen ( botryodiplodia sp. ) yang mengakibatkan buah mangga cepat membusuk di bagian pangkalnya. tetapi, penyakit ini bisa menyerang batang sambungan bibit mangga apabila situasi lingkungan tanaman lembap serta dingin. serangan diplodia yang amat mengakibatkan kerusakan batang bisa diatasi oleskan larutan benlate 0, 3% atau lisol 20-50% pada luka yang sudah dibersihkan lebih dulu.

Panen serta pasca panen

Buah mangga dipanen sesudah tua benar. cirinya, sisi pangkal buah sudah membengkak rata serta warnanya mulai menguning. pemungutan buah yang belum tua benar mengakibatkan terasa agak asam serta kelat ( mutu rendah ). usia buah dipanen kurang lebih 4-5 bln. ( 110-150 hari ) sejak bunga mekar ( anthesis ). pemetikan mesti hati-hati, tidak bisa jatuh, serta getahnya tidak bisa tentang buah mangga tersebut. biasanya, tanaman mangga berbunga pada bln. juli-agustus. buah masak bisa dipanen pada bln. september-desember. buah mesti dibersihkan dari kutu, jelaga, serta getah yang melekat.

-->

Rabu, 27 Februari 2013

Sirih Putih | Tanaman Hias Gantung

Sirih Putih

Sirih putih | Tanaman hias gantung yang digunakan untuk penghias beranda rumah, Teras, Gazebo, dan lain lain, untuk perkantoran dapat juga digunakan sebagai tanaman hias untuk dekorasi tata ruangan dengan setting digunakan sebagai tanaman menjuntai, sehingga berkesan liar tatapi indah dipandang, serta dapat mendatangkan kesejukan
Warna putih pada daun sirih putih ini sebenarnya alami, seperti layaknya warna varigatha pada beberapa jenis tanaman, bukan karena kelainan, bekaitan dengan dominasi warna putih dan hijau sebenarnya dapat berubah rubah tergantung dari pencahayaan, semakin banyak terkena sinar matahari maka yang dominan adalah warna putih, dan semakin kuat warna hijaunya apabila ditanam di tempat yang kurang cahaya sinar mataharinya
Mengenai Nama tanaman sirih putih ini sebenarnya adalah penamaan saja, tidak ada literatur tanaman ini berkaitan dengan tanaman jenis sirih sirihan, hanya kerena mirip dengan sirih makanya disebutnya sirih putih, sebenarnya masih ada variasi warna dari keluarga tanaman ini, ada yang menyebut sirih belanda, ada yang berwarna seret kuning disebut sirih gading, dan ada yang silver tetapi tebal disebut sirih badak, tetapi semua varian tersebut cocok untuk tanaman border di taman, dan begitu juga material tanaman sirih putih tanaman hias gantung

Selasa, 26 Februari 2013

Budidaya Talas


Budidaya Talas (ragambudidaya) -Ada sebagian bagian untuk lakukan budidaya talas salah satunya : pengolahan tanah, penentuan benih, penanaman, pemupukan, penyiraman, pnyiangan serta pembumbunan, pembuangan anakan serta stolon, serta pembuangan bunga. untuk lebih jelas tahapan-tahapn tersebut dapat dibicarakan satu persatu dibawah ini.

Pengolahan tanah

Tanah mempunyai dampak besar pada perkembangan tanaman, maka untuk memaksimalkan hasil dari tanaman maka tanah mesti betul-betul diolah agar bisa berikan hasil yang optimal pada tanaman yang tanam di tanah tersebut.
Pengolahan tanah dapat menggunakan alat layaknya cangkul, garpu, atau mesin traktor, tanah diolah hingga gembur dengan kedalaman 20-30 cm. disamping itu, pengolahan tanah ditujukan untuk singkirkan rumput-rumput serta tanaman liar.

Setelah sistem pembajakan baiknya tanah dilewatkan selam 3 hari, perihal ini agar sistem pelapukan serta oksidasi bahan organic berjalan lebih prima. sesudah itu tanah lantas diratakan serta sekalian pemberian jarak tanam yang sesuai dengan luas tempat yang ada.
barisan baiknya mengarah ke timur supaya matahari dapat menyinari tanaman dengan merata. barisan juga dapat dibikin bedengan dengan ketionggian gundukan 20 cm.
Penentuan benih
Ada langkah'>cara-cara untuk mengembangbiakan talas, salah satunya : dari biji, jaringan, anakan serta stolon, bonggol, serta mata tunas umbi. di tulisan saat ini dapat di ulas langkah budidaya talas gunakan benih anakan, mata tunas umbi serta bonggol.

Anakan serta stolon
Anakan dapat diperoleh dari tunas-tunas yang tumbuh berdekatan dengan pangkal pohon induk yang telah dewasa atau dari ujung-ujung stolon. anakan yang dapat jadikan bibit mesti telah cukup besar, umbinya telah mulai berkembang serta tingginya 60-70 cm.
Bibit lebih dahulu dipelihara di bedengan yang tanahnya diolah dengan baik serta diberi pupuk organic. jarak tanam antar bibit berkisar 10-15 cm serta dirawat dengan baik sampai berkembang agak besar serta siap ditanam di areal penanaman.

Untuk melindungi kelembapan, total bedengan dapat ditutup dengan dedaunan atau diberi atap dari plastic tembus padang. langkah yang lain yaitu dengan menabur bibit-bibit kecil ( sesudah beberapa daun serta umbinya dipotong ) didalam kantung-kantung plastic berdiameter 7, 5 cm di persemaian yang terbuka. jaraknya berdempetan serta dirawat sampai berdaun 3-4 helai serta meraih ketinggian lebih kurang 50 cm.
Bonggol
Budidaya talas gunakan bibit bonggol sangat kerap dilakuka oleh beberapa petani indonesia. yang disebut dengan bonggol yaitu potongan sisi kepala umbi utama lengkap dengan pakal pelepah daun selama kurang lebih 30 cm. dengan langkah ini, satu pohon talas cuma membuahkan satu bibit saja.
Sebagian petani berpendapat bahwa pengembangbiakan melewati bonggol berikan hasil yang lebih tinggi dari pada langkah'>dengan cara anakan serta stolon. tetapi langkah ini tidak dapat mencukupi pola tanam dengan luas, masal, serta komersial.

Mata tunas umbi
Letak mata tunas umumnya ada di permukaan umbi yang dilindungi oleh pelepah daun. apabila kuncup ujung dibuang atau mati, maka mata tunas berpeluang untuk berkembang.
Mata tunas ini dapat dirangsang serta jadikan bibit. langkahnya, umbi talas dipotong-potong dan diusahakan supaya tiap-tiap potongan minimal mempunyai satu mata tunas serta sisi umbi yang besarnya cukup, hingga berat total jadi 25 gram.

Potongan umbi lantas ditanam didalam nampan-nampan yang diisi tanah, pasir, serta pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. untuk menghindar pembusukan, umbi bisa dibalur dengan fungisida serta diangin-anginkan sepanjang 1-2 hari sebelum saat disemaikan.
Alas nampan baiknya diberi lubang agar terterjadi genangan air. kemudioan calon bibit butuh dirawat dengan baik, disiram 1 hari sekali serta ditutup dengan plastic transparan untuk melindungi kelembapan, tetapi cahaya matahari tetap dapat menembus.

Apabila telah nampak tunas lebih kurang 10-15 cm, baiknya segera dipindahkan ke persemaian dederan dengan jarak tanam 20-25 cm. dapat juga disemaikan didalam kantong plastic yang cocok ( berdiameter 7, 5-10 cm ) supaya dapat tumbuuh cepat. antar kantong diberi jarak supaya bibit persemaian tumbuh sehat. bibit dapat dipindahkan sesudah meraih ketinggian kurang lebih 50 cm.
Langkah penanaman
Untuk penanaman bibit talas dilahan terbuka baiknya dikerjakan pada saat awal musim penghujan, dikarenakan tanaman talas amat rawan dengan kekeringan. jika didalam penanam kekurangan air 2-3 hari maka bibit dapat alami kematian.
Bibit cabutan ( anakan yang dipotong daunnya ) bisa dibenamkan segera pada lubang tanam sedalam barangkali sampai mendekati basic lubanng. bila bibit yang disemaikan didalam kantong plastic, maka plastic mesti dibuang terlebih dulu supaya umbi serta akar tidak terganggu.

Untuk melindungi kelembapan tanah serta agar tanah subur, maka tempat di sekitar perakaran dapat diberi mulsa berbentuk jerami, potongan rumput kering, dedaunan, dan sebagainya.

bila tidak turun hujan maka talas mesti disiram dengan teratur. bila kekurangan air, talas dapat terganggu pertumbuhannya serta sukar untuk dipulihkan lagi, walau disiram dengan air yang banyak.
Pemupukan
Pemupukan awal dikerjakan sebelum saat bibit ditanam. pupuk kandang atau kompos amat baik untuk pupuk awal, berikanlah satu cangkul pupu pada tiap-tiap lubang. pemupukan juga dapat diberikan dengan pupuk anorganik yang memiliki kandungan fosfat ( isp, dan lain-lain ) kalium ( kcl, dan lain-lain ) sebagai tambahan. disis yang didapatkan 125 kg tsp serta 150 kg kcl, disamping itu pupuk dengan unsure p da k dapat diberikan.

Pupuk ke-2 diberikan lebih kurang 4 minggu sesudah penanaman, dengan pupuk urea dengan dosis lebih kurang 2 sendok makan per pohon atau 75 kg/ha. pemupukan paling akhir diberikan saat tanaman suda berusia 3 bln. dari penanaman. pemupukan dapat diberikan pupuk urea dengan dosis 75 kg/ha serta kcl 150 kg/ha.
Penyiangan serta pembumbunan
Penyiangan amat mutlak untuk melindungi sistem perkembangan talas supaya terus baik, dikarenakan bila gulma atau rumput di sekitar tumbuh dapat merebut jatah makanan tanaman talas. sistem penyiangan dikerjakan 3 bln. sesudah penanaman dikerjakan.
Pembuangan anakan serta stolon
Pembuangan anakan atau stolon amat mutlak dikerjakan, perihal ini untuk melindungi supaya makanan induknya tidak terganggu. selanjutnya umbi lalu tidak berkembang dengan optimal.

pembuangan anakan serta stolon mesti dikerjakan dengan hati-hati menggunakan pisau yang tajam, agar tidak tentang indukan. bila tentang indukan dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri pada tanaman tersebut.

pembuangan anakan di bagian umbi yang melekat, jauh amat sukar di banding dengan pembuangan stolon. anakan pada umbi talas amat banyak jika menggunakan bibit talas bogor di banding dengan bibit talas bentul yang lebih sedikit.

Pembuangan bunga
Pembuangan bunga pada talas ditujukan untuk melindungi supaya umbi yang dihasilkan bisa mempunyai wujud yang prima tidak cekung. dikarenakan dengan tidak segera pembungaan yang diikuti terbentuknya buah dapat menyedot cadangan makanan yang aada pada umbi.

Hama
  • Belalang dau, penanggulangannya dengan menyemprotkan pestisida serta melindungi kebersihan di areal tanam.
  •  
  • Ulat daun, penanggulangannya dengan menyemprotkkan pestisida, salah satunya carbaryl, dichorvos, kuinalfos, disulfan, dan lain-lain.
     
  • Tungau, penanggulanggannya dengan menyempprotkan pestisida, layaknya azodrin, galectron, benlate dll
    penyakit

    Hawar daun, penanggulangannya dengan menyemprotkan pestisida, melindungi kebersihan di area tanam, serta membakar daun yang diserang.

    Busuk umbi, penanggulangannya memilih bibit yang sehat tidak infeksi, rendam bibit didalam air yang diberi fungisida, memisahkan tanaman yang sakit atau dimusnahkan, janganlah mengambil air dari tempat yang terinfeksi, serta jika serangan cukup hebat, maka tempat janganlah ditanami talas sepanjang 3 musim tanam.

-->

Budidaya Kemiri


Pada lapangan yang berkontur datar hingga pada tempat-tempat bergelombang serta curam. type ini bisa tumbuh pada tanah yang berpasir, ataupun pada tanah-tanah podsolik yang kurang subur. pohon ini tetap bisa tumbuh dengan baik. tinggi pohon hingga 35 cm, panjang batang bebas cabang 10-14 m, diameter hingga 100 cm, kulit luar berwarna kelabu, beralur sedikit serta dangkal, tidakmengelupas. kemiri mulai berbuah pada usia 3, 5 s/d 4 th.. pada usia 5 th. produksi buah rata-rata 200 kg/pohon/tahun. dari biji kemiri bisa diolahmenjadi minyak atau lemak kemiri yang dipakai sebagai bahan obat-obatan, kosmetik, coating serta industri cat.
Kayu teras berwarna putih kekuning-kuningan, mudah terserang jamur biru, gubal tidak bisa dibedakan dari kayu teras. berat type rata-rata 0, 31, kelas kuat iv - ( v ) serta kelas awet v. kayu bisa dipakai untuk plywood, peti, korek api serta barang kerajinan.

Area tumbuh.

Pohon kemiri atau aleurites moluccana wild, bisa didapati nyaris beberapa besar indonesia, pohon ini bisa tumbuh pada ketinggian 0-800 m di atas permukaan laut. pada tempat yang beriklim kering layaknya di sulawesi selatan, ataupun pada tempat yang beriklim basah layaknya di jawa barat.

Teknologi budidaya tanaman kemiri.

1. Pembibitan

a ) Benih.
Buah yang masak bisa didapatkan sesudah 3-4 bln. dari periode berbunga, buah masak dapat jatuh. buah yang berbiji satu dimaksud biji jantan memiliki bentuk bulat serta lama berkecambahnya lebih panjang dari biji betina.
Langkah'>cara-cara perlakuan yang bisa dikerjakan sebelum saat biji disemai diantaranya.
- biji direndam didalam air dingin 15 hari, lantas dipukul dengan palu kecil sampai biji retak. upayakan pemukulan tidak terlampau keras, cukup asal belah sedikit.

- mengikir biji di bagian yang dapat keluar instansi. setelah +/- 45 hari semai siap disapih serta dikerjakan seleksi semai serta yang perlu di perhatikan tentukan semai yang tegak lurus, sehat serta sehat serta saat dikerjakan pencabutan supaya hati-hati supaya akar tidak rusak/luka.

b ) Pembibitan.

Biji yang didapatkan di semaikan dengan media tabur dari tanah serta pasir dengan perbandingan 1 : 2 serta campuran ini disaring dengan kawat saringan berukuran 2 mm. lantas campuran ini baiknya disterilkan dengan langkah digoreng sebelum saat dimasukkan kedalam bak plastik dengan tujuan supaya bebas dari bibit penyakit. biji kemiri disemai sedalam +/- 2, 5 - 10 cm. pembibitan baru bisa dipakai sesudah berusia 6 hingga 1 th..

2. Penyiapan tempat.

a ) Program htr mengarahkan ada rotasi penanaman tanaman rimba, karena butuh desaign sedemikian rupa, supaya tempat yang disiapkan untuk digarap bisa dengan periodik membuahkan tanaman rimba. karenanya penentuan tanaman didasarkan pada luas yang digarap serta komodite yang ditanam cocok dengan usia panen. ( tengok model budidaya rimba tanaman rakyat ).

b ) Budidaya di tempat htr menggunakan sistem tumpang sari pada th. pertama s/d th. ke empat. dengan sistem tersebut memastikan jarak tanam yang berikan peluang untuk tanaman sela untuk tumbuh serta jarak tanam yang pas. untuk tanaman kemiri maka jarak tanam yang dipakai yaitu 4 m kali 4 m atau 5 m kali 5 m. untuk menolong jarak tanam serta arahnya teratur rapi maka dibikin dengan diajir dahulu.

c ) Tempat dibersihkan dari tanaman penggangu serta pada ajir dilobangi dengan ukuran : 40 kali 40 kali 30 cm.

3. Penanaman.

a ) Penanaman dikerjakan pada awal musim hujan.

b ) 7 hari sebelum saat dikerjakan pemupukan dengan pupuk an organik tiap-tiap lobang 75 gram urea + 50 gram kcl serta 50 gram sp.

c ) Pemakaian pupuk hayati yang bermanfaat untuk pembenah tanah yang dapat melakukan perbaikan karakter fisik, kimia serta biologi tanah gunakan : bio p 2000 z + phosmit + air dengan perbandingan 1 : 1 : 180. siramkan pada lobang tersebut 0, 5 liter air campuran tersebut.

d ) Penanaman dikerjakan dengan menumpuk hingga batas leher akar, hati-hati akar jangan sempat bengkok. bila ada akar yang telah keluar baiknya dipotong. 

4. Pemeliharaan.

a ) Pada penenaan di htr dikerjakan dengan sistem tumpangsari sepanjang 4 th., maka pemeliharaan yang berbentuk penyiangan, pemupukan serta pendangiran dikerjakan pada tempat tanaman sela tersebut, yang sekalian sebagai pemeliharaan di tanaman rimba.

b ) Pada tanaman rimba yang butuh memperoleh perhatian yaitu penyulaman, dikarenakan penanaman tak ada penjarangan maka diupayakan tanaman yang sudah dilokasikan terus hidup. bila mati cepat dikerjakan penyulaman.

c ) Keamanan, karenanya ada kegiatan budidaya tanaman sela dimungkinkan ada rusaknya. maka supaya terus aman bisa diberikan pagar pengaman atau tonggak penyangga tanaman.

d ) Pemupukan. spesial untuk tanaman rimba yang telah tak ada tanaman selanya maka butuh ada pemupukan. type pupuk yang dipakai ada dua jenis yakni : ( 1 ) pemakaian pupuk an organik layaknya urea, kcl serta sp. ( 2 ) pupuk hayati, yakni berbentuk mikroba yang dapat mengelola unsur hara alam untuk disiapkan untuk tanaman, tak hanya melakukan perbaikan situasi tanah.

5. Panen.
Tanaman kemiri memiliki dua product yang didapatkan yakni :

a ) Buah kemiri yang bisa dipakai beragam keperluan. tanaman kemiri dapat berbuah sesudah berusia 3, 5 s/d 4 th.. buah didalam 1 tanaman cukup banyak dengan nilai cukup menjanjikan.

b ) Kayu kemiri, adalah kayu yang bisa dipakai untuk beragam keperluan. sedikitnya sebagai kayu bakar. perkembangan tanaman kemiri yang relatif cepat adalah satu potensi pengadaan kayu untuk beragam keperluan tersebut.

Senin, 25 Februari 2013

Budidaya Sawi Putih


Budidaya Sawi Putih (ragambudidaya) -Untuk lakukan budidaya sawi putih ini kita mesti tahu terlebih dulu situasi iklim yang pas untuk pembudidayaan, dikarenakan situasi iklim ini salah datu factor awal atau utama untuk kesuksesan perubahan budidaya sawi putih ini nantinya.
Suhu hawa yang pas untuk perkembangan sawi putih ini yakni pada 19°c - 21°c. suhu hawa yang terlampau tinggi dari batas yang sudah ditentukan dapat punya pengaruh besar pada perkembangan tanaman sawi serta tak lagi tumbuh dengan prima.

Kelembabab hawa yang cocok untuk perkembangan tanaman sawi putih yang maksimal berkisar pada 80% - 90%. kelembapan hawa di atas 90% dapat berdapat negative pada tanaman sawi putihaa, tanaman dapat alami perkembangan yang tidak prima, tinaman tidak subur, mutu daun buruk, serta jika pemnanam ditujukan untuk pembenihan maka produksi biji lalu rendah.

Curah hujan yang baik untuk tanaman sawi putih ini adalah 1000-1500 mm/tahun, serta butuh diketahui, bahwa tanaman sawi tidak suka air yang terlalu berlebih atau menggenang.

Tanah
Tanah yang baik untuk media budidaya tanaman sawi putih ini yakni, yang subur, tanah, gembur, mempunyai kedalaman yang cukupdalam, serta tanah mudah mengikat air. permukaan tanah yang mmemiliki ketinggian 1000m dpl amat pas untuk tanaman ini.

Waktu yang pas uuntuk penanaman sawi putih
Sawi putih dapat tambah baik saat mulai penanamannya pada akhir musim penghujan serta meamsuki musim kemarau, umumnya bertepatan pada bln. maret – april. jika penanama dikerjakan pada mmusim penghujan, perihal tersebut rawan pada serangan hama serta penyakit.

Lahan
Pertama penyiapan tempat untuk persemaian benih, area untuk persemaian yang baik adalah :
  • area mesti memperoleh cahaya matahari yang penuh
  • area persemaian mesti dekat dengan sumber air yang bersih serta banyak
  • area persemaian mesti dekat dengan tempat tinggal atau camp agar mudah diawasi
  • area persemain tidak jauh dari tempat penananam atau kebun
  • area persemaian tidak terkena banjir atau air menggenang
  • media tanam untuk persemaian mesti subur, gembur, serta bisa menahan air dengan baik
  • area persemaian mesti bebas dari tanaman pengganggu, layaknya rumput, sisa-sisa tanaman lain, serta batu-batu kecil
Bibit tanaman sawi putih bisa ditanam dilahan terbuka atau kebun pada usia 21-30 hari, namun persiapan tanah persemaian 15 hari. maka, persiapan tanah persemaian mesti dikerjakan lebih awal berselisih 36-45 hari dari jadwal waktu tanam di kebun. hingga waktu tanam dapat tepat.

Pembibitan
Banyak beberapa petani yang membudidayakan tanaman sawi dengan melewati pembibitan generative ( melewati biji ). untuk memperoleh bibit yang baik maka butuh disemai terlebih dulu sebelum saat ditanam di kebun, dikarenakan benih yang segera ditanam di kebun umumnya akhirnya kurang baik.
Ada langkah atau cara-cara untuk memperoleh benih yang baik :
  • Tentukan biji yang utuh yakni tidak cacat atau luka, dikarenakan biji yang cacat dapat sukar tumbuh, jikalau tumbuh mutunya buruk.
  • biji sehat, yakni tidak diserang hama serta penyakit
  • biji tidak terscampur dengan biji type lain
  • biji tidak keriput, untuk memisahkan pada keriput serta tidak langkahnya kerjakan poerendaman, serta biji yang baik dapat tenggelam serta yang keriput dapat mengapung.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah untuk tempat tanam sawi mesti telah diolah 3 minggu sebelum saat tanaman sawi dipindahkan dari persemaian. pengolahan tanah dikerjakan tiga step, step pertama tanah dibajak dengan mesin traktor atau manual dengan kedalaman 30-40 cm. tanah yang telah dibajak dilewatkan sepanjang 1 minggu. karena tanah kan alami sistem pemasaman atau oksidasi.

Sesudah 1 minggu tempat diolah kembali pada step ke-2. pada step ini tanah digemburkan dengan cangkul, agar tanah jadi remah, serta sekalian diratakan. lantas tanah dilewatkan lagi serlama 1 minggu supaya tanah terangin-angin serta terkena cahaya matahari.
step ketiga, yakni step penggemburan tanah lagi dengan cangkul tipis-tipis sedalam 30 cm serta sekalian dikerjakan pembuatan bedengan serta selokan.

Pembuatan bedengan
Ukuran lebar bedengan yakni 100 cm -120 cmdan panjang 30 cm 40 cm, bergantung varietas yang dapat ditanam. tanaman yang ditanam pada musim penghujan baiknya ukuran tinggi bedengan 40 cm supaya tanaman terhindar dari genangan air. namun untuk selokan lebarnya 40 cm. serta pada sekeliling bedengan dibikin drainase selebar 50 cm.

Pemberian pupuk dasar
Pemberian pupuk basic ini umumnya dikerjakan bersamaan pada waktu pembuatan bedengan. pupuk yang diberika terdiri dari pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau. dosis pupuk kandang yang didapatkan 10-20 ton/ha. pemupukan basic ini dapat juga menggunakan pupuk anorganik harmony bs1 serta serasi p1. untuk menukar pupuk kandang. pemakaian pupuk cair ini dapat dilarutkan pada air.

Pemasangan mulsa plastic
Untuk melindungi mutu tanaman sawi, pemakaian mulsa plastic hitam perak bisa diaplikasikan. gunakan mulsa plastic hitam perak pada bedengan penanaman bisa berikan hasil yang tambah baik bila dibanding dengan bididaya tanpa menggunakan mulsa plastic hitam perak.

Penanaman bibit di kebun
Ada sebagian bagian penanaman sawi putih dilahan terbuka atau kebun, layaknya, perpindahan bibit serta seleksi bibit, pengaturan jarak tanam, langkah menanam, serta waktu menanam.
langkah memindahkan bibit dari area persemaian ke kebun bisa dikerjakan dengan dua langkah yakni dengan system cabut serta system putaran.

1. system cabut, yakni bibit dicabut dengan hati-hati ( pelan ), untuk menghindar rusaknya pada akar pada waktu mencabut baiknya tanah disiram air sedikit sampai cukup basah. lantas tanaman ditanam ke didalam lubang tanam yang disiapkan di kebun.

2. system putaran, yakni bibit dicabut beserta tanahnya. pada mulanya tanah disiram oleh air hingga cukup basah. sesudah itu, tanaman dapat segera ditanam kedalam lubang tanam yang telah disiapkan di kebun.

Penyulaman 
Bibit yang ditanam di kebun tidak seluruhnya tumbuh dengan prima, layaknya, tanaman rusak, tumbuh kerdil serta kurus, apalagi tanaman ada yang mati. tanaman-tanaman yang alami masalah atau mati mesti segera diganti dengan tanaman yang baru supaya produksinya terus tinggi. penyulaman umumnya dikerjakan 1 minggu sesudah penanaman.

Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dikerjakan sesudah pemupukan basic yang sudah dikerjakan pada waktu pengolahan tanah. pupuk yang didapatkan pada pemupukan ke-2 yakni pupuk organic atau pupuk kimia buatan pabrik. type pupuk yang anorganik diberikan yaitu pupuk nitrogen ( n ), pupuk phosphat ( p ) serta pupuk kalium ( k ). type pupuk npk ini amat mutlak diberikan, dikarenakan untuk menambah kekurangan unsure hara npk yang ada didalam pupuk kandang serta yang ada didalam tanah.

Penyiangan
Sistem penyiangan dikerjakan agar tanaman kecil atau rumput-rumpu serta gulma tidak mengambil zat-zat makanan tanaman sawi. ada dua langkah untuk lakukan penyiangan ini yakni sistem manual, mekanik serta kimiawi.

Sistem manual bisa dikerjakan dengan mencabut rumput-rumput serta gulma dengan tanagan atau cangkul. namun sistem dengan kimiawi yakni dengan langkah menggunakan obat-obatan pembunuh rumput serta gulma. namun dengan mekanik, yakni pencabutan rumput serta gulma dikerjakan oleh mesin.


-->