Di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten Jombang, Jawa Timur, terancam gagal panen.
Sebab, sejauh ini hujan masih turun dengan volume yang cukup tinggi, hingga menyebabkan beberapa sawah yang ditanami tembakau tergenang air, Akibatnya, beberapa petani terpaksa mencabuti tembakau yang sudah ditanam. Tidak hanya itu, petani juga ada yang beralih fungsi dengan menanami sawahnya dengan tanaman palawija, seperti jagung.
Salah satu petani tembakau asal Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, PAK BAKRI (Omen) menyatakan dirinya sudah dua bulan yang lalu mulai menanam tembakau. Cuma, untuk musim tanam kali ini terancam gagal total karena hujan datang terus menerus.
“Tembakau yang sudah ditanam, sudah tergenang air hujan dan pasti akan gagal untuk dipanen,” ujarnya, (15/12/2010).
BAKRI menjelaskan, akibat dari hujan yang turun sebelum waktunya, pihaknya mengalami banyak kerugian. Tidak hanya berupa materi yang bisa mencapai Ratusan rupiah, dia mengaku juga rugi tenaga dan pikiran, karena untuk menanam tembakau butuh waktu dan persiapan yang cukup lama.
Meski sudah terlanjur rugi. Dia mengaku tetap berusaha, dengan cara membanting dan mengubah pola tanam, dari tembakau ke palawija jenis jagung. Dengan pasokan air yang dinilai serba cukup, dia berharap tanaman jagung tersebut segera tumbuh dan bisa lekas dipanen.
“Kalau tetap bertahan tanam tembakau, jelas tidak akan maksimal, sehingga harus segera beralih ke tanaman yang lain. Hitung-hitung untuk menutupi kerugian,” urainya.
Sebab, sejauh ini hujan masih turun dengan volume yang cukup tinggi, hingga menyebabkan beberapa sawah yang ditanami tembakau tergenang air, Akibatnya, beberapa petani terpaksa mencabuti tembakau yang sudah ditanam. Tidak hanya itu, petani juga ada yang beralih fungsi dengan menanami sawahnya dengan tanaman palawija, seperti jagung.
Salah satu petani tembakau asal Desa Gedongombo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, PAK BAKRI (Omen) menyatakan dirinya sudah dua bulan yang lalu mulai menanam tembakau. Cuma, untuk musim tanam kali ini terancam gagal total karena hujan datang terus menerus.
“Tembakau yang sudah ditanam, sudah tergenang air hujan dan pasti akan gagal untuk dipanen,” ujarnya, (15/12/2010).
BAKRI menjelaskan, akibat dari hujan yang turun sebelum waktunya, pihaknya mengalami banyak kerugian. Tidak hanya berupa materi yang bisa mencapai Ratusan rupiah, dia mengaku juga rugi tenaga dan pikiran, karena untuk menanam tembakau butuh waktu dan persiapan yang cukup lama.
Meski sudah terlanjur rugi. Dia mengaku tetap berusaha, dengan cara membanting dan mengubah pola tanam, dari tembakau ke palawija jenis jagung. Dengan pasokan air yang dinilai serba cukup, dia berharap tanaman jagung tersebut segera tumbuh dan bisa lekas dipanen.
“Kalau tetap bertahan tanam tembakau, jelas tidak akan maksimal, sehingga harus segera beralih ke tanaman yang lain. Hitung-hitung untuk menutupi kerugian,” urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar