Tanaman katuk banyak dimanfaatkan daunnya, tanaman ini memiliki nama ilmiah
Sauropus adrogynus(L) Merr, famili Euphorbiaceae.Tanaman ini sebenarnya tanaman yang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, banyak ditanam petani sebagai pembatas pekarangan, jarang di budidayakan secara khusus, tetapi karena manfaatnya yang besar bagi ibu yang sedang menyusui terutama sebagai konsumsi pokok bagi ibu yang sedang mengalami permasalahan produksi ari susu ibu yang kurang lancar
Sauropus adrogynus(L) Merr, famili Euphorbiaceae.Tanaman ini sebenarnya tanaman yang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, banyak ditanam petani sebagai pembatas pekarangan, jarang di budidayakan secara khusus, tetapi karena manfaatnya yang besar bagi ibu yang sedang menyusui terutama sebagai konsumsi pokok bagi ibu yang sedang mengalami permasalahan produksi ari susu ibu yang kurang lancar
Spesifikasi tanaman katuk sauropus androgynus
- Nama daerah: Memata (Melayu), Simani (Minangkabau), Katuk (Sunda), Kebing dan Katukan (Jawa), Kerakur (Madura). Terdapat di berbagai daerah di India, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia tumbuh di dataran dengan ketinggian 0-2100 m di atas permukaan laut.
- Tanaman ini berbentuk perdu. Tingginya mencapai 2-3 m. Cabang-cabang agak lunak dan terbagi Daun tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25-3 cm.
- Bunga tunggal atau berkelompok tiga.
- Buah bertangkai panjang 1,25 cm.(2)
Memperbanyak tanaman katuk sauropus androgynus
Tanaman katuk dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu, panjang lebih kurang 20 cm disemaikan terlebih dahulu. Setelah berakar sekitar 2 minggu dapat dipindahkan ke kebun. Jarak tanam panjang 30 cm dan lebar 30 cm. Setelah tinggi mencapai 50-60 cm dilakukan pemangkasan agar selalu didapatkan daun muda dan segar.Di Bogor yang merupakan daerah penopang dari ibukota Jakarta yang banyak suplai tanaman hasil bumi telah dibudidayakan untuk meningkatkan pendapatan penduduk. Pada umumnya daun katuk digunakan sebagai sayuran. Di Indonesia daun katuk digunakan untuk melancarkan air susu ibu, obat borok, bisul, demam, dan darah kotor. Daun katuk sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berkhasiat untuk melancarkan ASI. Sepuluh pelancar ASI yang mengandung daun katuk telah beredar di Indonesia pada tahun 2000, dikarena manfaatnya yang penting bagi ibu muda, maka sangat perlu bagi generasi muda mengenal tanaman katuk sauropus androgynus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar