Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, adalah contoh pemilik kecerdasan spiritual. Menurut “Ensiklopedi Islam”, Penerbit PT.Ikhtiar Van Hoven Jakarta, tahun 1994, buku ini terdiri dari 5 (lima) jilid besar.
Jild I dengan tebal 336 halaman, jilid II dengan tebal 346 halaman, jilid III dengan tebal 356 halaman, jilid IV dengan tebal 336 halaman, dan jilid V dengan tebal 334 halaman. Disusun oleh 80 orang, sebagian besar terdiri dari Dosen-Dosen perguruan tinggi.
Kitab yang dipakai sebagai sumber dalam penyusunan ada 1049 kitab ditambah pemasukan informasi dari Duta besar-Duta besar Negara Islam di Jakarta.
Di sebutkan dalam Jilid V- Bab Thoriqot – huruf (T), halaman 67, terdapat tabel nama-nama Thoriqot yang mempunyai pengaruh besar di dunia yaitu sejumlah 44 thoriqot tersebar di 3 benua yaitu, benua Asia, Afrika, Eropa. Benua yang kosong dari Pusat pengembangan Thoriqot ada dua yaitu, benua Amerika dan benua Australia. Kyai Muchtar Mu’thi tercantum di urutan ke 34
30. T: Sa`diyyah. P: Sa`aduddin Jibawi. Di Damaskus Syuria.
31. T: Safaawiyyah. P: Saifuddin. Di Ardabil Iran.
32. T: Sanusiyyah. P: Sidi Muhammad bin `Ali As Sanusi. Di Tripoli Libya.
33. T: Saqoothiyyah. P: Sirri Saqothi. Di Baghdad Irak.
34. T: Shiddiqiyyah. P: Kyai Muchtar Mu`thi. Di Jombang Jawa Timur Indonesia.
31. T: Safaawiyyah. P: Saifuddin. Di Ardabil Iran.
32. T: Sanusiyyah. P: Sidi Muhammad bin `Ali As Sanusi. Di Tripoli Libya.
33. T: Saqoothiyyah. P: Sirri Saqothi. Di Baghdad Irak.
34. T: Shiddiqiyyah. P: Kyai Muchtar Mu`thi. Di Jombang Jawa Timur Indonesia.
….
Beliau mendirikan pesantren Majma’al Bahrain di Ploso, Jombang yang mana pesantren tersebut bernuansa khas cinta tanah air. Pesantren Majma’al Bahrain ini tidak hanya concern terhadap pendidikan saja, tetapi juga terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan kebangsaan. Dari pesantren ini lahirlah Majalah Al Kautsar, Perusahaan Air Minum Maaqo, Koperasi, Tarbiyyah Hifdhul Ghulam Banat (sekolah berjenjang dari kelas 1 hingga 12), Rumah Makan Yusro, Hotel Yusro, juga organisasi sosial keagamaan seperti : Jami’ah Kautsaran Putri Haajarulloh, Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah, Organisasi Shiddiqiyyah, organisasi yang fokusnya mengurusi anak Yatim & Dhuafa yaitu Dhilal Berkat Rohmat Alloh, serta organisasi pemuda, OPSHID, yang memiliki semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dan lain sebagainya.
Banyak program kemashlahatan umat yang lahir dari binaan Beliau, seperti Pembangunan Rumah Layak Huni setiap tasyakuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia & Sumpah Pemuda, santunan nasional setiap Maulid Nabi Muhammad SAW yang nilainya terus meroket setiap tahunnya, pembangunan 2000 Jamiatul Mudzakkirin (tempat berdzikir khusus), Bustan Tsalid Qolbun (Taman Penjagaan Hati, setara sekolah Qur’an), dan lain sebagainya. Semuanya dalam cakupan wilayah nasional, Se Indonesia. Bahkan juga menyebar hingga ke negeri jiran.
Cerdas menurut Islam
Dari Abi Ya’la Syaddad ibnu Aus ra. dari Nabi SAW bersabda, “Orang yang cerdas itu adalah yang mengevaluasi dirinya dan beramal untuk persiapan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah akal adalah yang memperturutkan hawa nafsunya dan banyak berangan-angan kepada Allah” (HR Tirmizy)
Dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang memerintahkan manusia untuk selalu menggunakan akal dan memahami dan merenungi segala ciptaan dan kebesaran Allah di alam ini. Antara lain seperti QS Al-Ghasyiah : 17-20, QS Qaf : 6-10, QS Al-An’am: 95, QS Al-Anbiya : 66-67
Selanjutnya, salah satu metode yang dapat memperjelas dan memahami sebuah pemikiran seseorang adalah dengan menggunakan diskusi, dialog, konsultasi dan berkomunikasi dengan orang lain (Utsman Najati, 2005). Hal senada juga pernah diungkapkan oleh salah satu Vygotsky, yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang akan berkembang apabila dia berinteraksi dengan orang lain, dengan demikian, belajar manusia dapat berkembang ketika kognitif mereka berkembang.
Berkaitan dengan fakta inilah perlunya kita bersyukur terhadap sesama manusia. Kecerdasan hanyalah sehimpunan kemampuan dan keterampilan. Manusia dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan dengan belajar menggunakan kemampuannya secara penuh. Sedang proses belajar adalah proses meniru-merekam-mengambil kesimpulan atas apa yang terjadi di masyarakat.
Aktivitas berfikir manusia saat belajar tidak selalu menghasilkan pemikiran yang sama satu sama lain. Perbedaan keputusan mewarnai proses penentuan solusi atas masalah yang dihadapi. Disinilah indahnya berbangsa dan bermasyarakat, menurut Rosululloh Muhammad SAW, perbedaan itu rahmat. Maka sepantasnya bersyukur atas perbedaan yang timbul dengan hati yang tertata baik dan perbuatan yang manfaat bagi kebaikan bersama.
Bersyukur terhadap sesama manusia sama dengan bersyukur terhadap nikmat Alloh. Tanpa orang lain, mustahil kita bisa menjadi seperti kita saat ini. Bagaimana wujud syukurnya ? Jagalah persatuan, peliharalah toleransi, santuni faqir miskin dan anak yatim serta jujur dan permudahlah urusan orang lain.
http://www.dzikirpengobatanqolbu.com
NB: Tolong kasih komentar zaw,,, makasih, salam persaudaraan
http://www.dzikirpengobatanqolbu.com
NB: Tolong kasih komentar zaw,,, makasih, salam persaudaraan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar