A. Mengenal Jambu Air (Syzygium aqueum)
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua-duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.
Nama-nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Minangkabau.), jambu cai (Sunda.), jambu wer (Jawa.), jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas, kumpasa, kombas, kembes (bahasa-bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (Sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa di Seram dan sekitarnya), dan lain-lain. Juga jambu kancing (Indonesia.), untuk kultivar yang buahnya kecil-kecil.
Di negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom phupa atau chomphu pa (Thailand), tambis (Filipina.), bell fruit, water apple (Inggris.) dan lain-lain.
Tanaman jambu air termasuk tanaman tahunan (perennial), dan berbuah dua kali setahun, yaitu pada bulan juli dan september. Pohon berkayu, tumbuh kokoh mencapai ketinggian 6-7 m atau lebih dan kulit batang berwarna cokelat sampai cokelat kemerah-merahan.
Cabang tanaman cukup banyak, mulai batang dekat permukaan tanah hingga ke bagian atas, benuk tajuk tanaman melebar ke semua arah. Bunga muncul pada cabang atau ranting yang tersusun dalam rangkaian atau dompolan.
Terdapat 2 jenis jambu air, yaitu jambu air masam dan jambu air manis. Tanaman jambu air mempunyai daya adaptasi cukup luas terhadap lingkungan, tumbuh didaerah tropis dengan iklim basah sampai kering.
Tanaman jambu air tolren terhdap berbagai jenis tanah. Lahan yang cocok untuk jambu air adalah tanah subur, gembur, banyak mengandung humus, aerasi dan drainase baik, dan mempunyai pH 4-8.
Jambu air, seperti halnya jambu semarang dan jambu bol, biasa disajikan sebagai buah meja. Ketiga jenis jambu ini memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.
Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar.
Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan. Tape Kuningan terkenal manis dan banyak berair.
B. Bibit Jambu Air Jambu Air
Tanaman jambu air dapat diperbanyak menggunakan biji maupun secara vegetatif, yaitu okulasi dan cangkok. Perbanyakan dengan biji hanya dianjurkan untuk memproduksi batang bawah sebagai bahan penyambungan. Lebih baik bibit berasal dari perbanyakan vegetatif agar cepat berbuah.
Ciri bibit okulasi ± 10 cm dari bawah terdapat sambungan, bekas sambungan akan semakin nyata saat tanaman sudah besar.
C. Cara Menanam Jambu Air
1. Persiapan Lahan
Lahan dapat diolah seluruhnya atau dapat pula dipersiapkan berupa lubang tanam untuk menghemat biaya pengolahan tanah. Membuat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm dengan jarak antar lubang 8 x 8 m.
Pembuatan lubang tanam sebaiknya dilakukan 15-30 hari sebelum tanam agar tanahnya matang. Waktu penyiapan lahan (lubang tanam) yang paling baik adalah pada awal musim hujan.
2. Penanaman Bibit Jambu Air
Penanaman bibit dari okulasi dan cangkok tidak perlu dalam karena perakarannya dangkal.
D. Cara Memelihara Tanaman Jambu Air
- Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari.
- Penggemburan dan Penyuburan Media. Media tanam kadang-kadang cepat mengeras dan memadat, sehingga tanah kurang baik untuk perkembangan akar. Oleh karena itu, perlu diadakan penggemburan tanah.
- Pemupukan. Pada fase pertumbuhan vegetatif, tanaman jambu air banyak membutuhkan unsur nitrogen. Pada fase pembuahan tanaman membutuhkan unsur fosfat dan kallium.
- Pengendalian Hama dan Penyakit. Jenis hama yang sering menyerang tanaman jambu air adalah lalat buah dan ulat perusakn daun. Penyakit yang biasa menyerang diantaranya antraknosa, embun jelaga, dan penyakit fisiologis. Pengendalian dapat dilakukan secara kultur teknis dan menggunakan pestisida.
E. Cara Panen Jambu Air
Jambu air yang bibitnya berasal dari mencangkok mulai berbuah pada umur kurang dari 1 tahun. Sedangkan bibit yang berasal dari okulasi mulai berbuah pada umur 3-4 tahun.
Ciri-ciri buah jambu air siap dipanen antara lain ukuran buah sudah maksimal, struktur daging buah empuk, dan warna kulit buah berubah, misalnya dari hijau menjadi kemerahan, tergantung varietas.
Penanganan pascapanen buah jambu air segar meliputi kegiatan pokok sebagai berikut :
- Pengumpulan hasil, buah dikumpulkan di tempat yang teduh dan nyaman.
- Pemilihan (sortasi), pilih dan pisahkan buah yang bagus dengan buah yang rusak
- Pencucian, cuci jambu air dibawah air mengalir.
- Penirisan, buah ditiriskan dalam tempat atau keranjang buah di tempat yang teduh.
- Penyimpanan, simpan jambu air di tempat yang dingin agar tahan lama.
http://www.yuninurita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar