Lelaki asal desa penambangan kecamatan balongbendo sidoarjo tersebut setiap harinya mengaku dapat memotong 500 sampai 750 ekor bebek hibrida dengan keuntungan perharinya Rp 14 juta rupiah. lantas dapat dipikirkan pendapatan bekas lurah ini setiap bulannya.
Faja santo melai mengetahui bebek hibrida yang amat fenomenal ini sejak tahun 2010. Bebek hibrida yang disebut persilangan pada bebek betina lokal atau dapat dimaksud bebek tiktok serta bebek peking jantan yang berkwalitas. serta membuahkan bebek hibrida yang mempunyai ciri khas yaitu lebih berbobot beratnya.
bila bebek hibrida umur 45 hari beratnya dapat meraih 1,6 kg. bila bebek biasa kurun waktu yang berbarengan beratnya cuma 1,2 kg hingga bisa dipanen kurun waktu yang lebih singkat.
Nyatanya beternak bebek hibrida cukup mudah, cuma memakai tempat kosong belakang tempat tinggal dengan dibikin sekat-sekat untuk membedakan umur bebek yang siap dipanen serta bebek yang tetap muda.
Untuk perawatannya juga gampang, supaya unggas tidak terkena mudah terserang penyakit, kandang mesti diseterilkan dengan gamping ( kapur ). namun untuk pakannya lalu sederhana, dapat dibelikan produk pabrikan atau bikin pakan sendiri, contohnya dedak, bekatul, ampas tahu serta enceng gondok.
Keunggulan lain bebek hibrida yaitu tak hanya penghasil daging juga bisa dibudidayakan sebagai penghasil telur yang jumlah produksinya mengalahkan produksi telur lokal. sepanjang ini bebek yang jadikan bebek bebek pedaging umumnya yaitu bebek petelur yang yang telah afkir atau bebek angonan jawa yang umur pemeliaharaannya lebih lama.
Hingga dari kualitas daging benar-benar sangat jauh dari yang diinginkan. dengan kehadiran bebek hibrida sebagai bebek pedaging yaitu di antara jawaban keperluan masyarakat dapat daging bebek.
Keunggulan yang lain, bebek hibrida ini tak hanya dagingnya yang semakin banyak, juga berkwalitas. dari segi keempukannya mendekati daging ayam kampung. dan bau daging tidak merasa amis.
Saat ini, Faja santo memperkerjakan 25 pekerja yang datang dari warga desa setempat. ia juga telah dapat mengembalikan modal usaha lebih kurang 50 juta cuma dalam 1 tahun saja.
Sesaat itu menurut kepala bidang peternakan serta kehewanan, dinas p3 kabupaten sidoarjo, dokter Bambang Erwantp, tak hanya bandeng, sidoarjo juga populer sebagai penghasil bebek. perihal ini tidak lain dikarenakan beberapa peternak sukses saat mengembangkan budidaya bebek hibrida dengan kualitas unggul dan dapat terhindar dari penyakit unggas.
Serangan flu burung yang berlangsung di sebagian tempat jawa timur bikin peternak unggas kelabakan. apalagi ada yang sampai gulung tikar. tetapi di kabupaten Sidoarjo beberapa peternak unggas terus eksis, apalagi dapat disebut kewalahan terima pesanan daging bebek potong sesudah tempat yang lain terkena virush5n1.
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar