Pemangkasan cabang dan ranting tanaman apel kini bisa tidak dilakukan lagi. Dengan pemangkasan akar, tanaman apel tetap pendek dan kualitasnya lebih baik.
Petani apel di Malang dan Bali umumnya sudah tahu, supaya berbunga dan berbuah, ranting dan cabang tanaman secara rutin harus dipangkas. Bekas potongan itu selanjutnya diolesi ter atau paraffin agar tidak menjadi jalan masuk bakteri atau cendawan penyebab penyakit. Tanaman apel yang tidak dikendalikan pertumbuhan vegetatifnya akan malas berbuah.
Petani apel Amerika juga tahu bahwa pertumbuhan vegetative tanaman harus dihambat. Namun mereka tidak mau repot memotong dan mengoles. Daripada harus memangkas ranting, mereka lebih suka memotong akar. Selain lebih praktis, pembuahan ternyata bisa dipacu lebih awal dan sekaligus kualitasnya lebih baik.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh James R Schupp dari pusat Litbang Pertanian Ohio, Universitas Ohio, Amerika Serikat, pemotongan akar akan mengakibatkan pertumbuhan vegetative tanaman apel dihambat sampai 40 persen, selama sekitar satu musim. Jadi selama itu pula tanaman tidak perlu dipangkas. Ukuran buahnya memang jadi lebih kecil, tetapi jumlah buah yang dihasilkan tidak terpengaruh.
Manfaat pemotongan akar ternyata lebih banyak dari pada pemangkasan cabang. Tanaman tidak hanya menjadi lebih cepat berbuah, kualitas buah yang dihasilkan pun lebih baik. Warnanya lebih menarik, buahnya lebih keras sehingga lebih tahan lama, dan rasa manisnya akan meningkat. Lebih dari itu, kerugian pada masa awal produksi pertama bisa ditekan karena jumlah bunga dan buah yang rontok berkurang.
Waktu Pemotongan harus Tepat
Pengaruh positif pemotongan akar hanya bisa diperoleh jika akar dipotong pada waktu yang tepat. waktu pemotongan akar paling baik dilakukan saat tanaman mulai berbunga. Paling lambat, pemotongan harus sudah dilakukan dua minggu kemudian. Lewat waktu tersebut, hasil panen justru akan berkurang dan penghambatan pertumbuhan tanaman pada musim tersebut akan gagal.
Karena teknologi mekanisasi pertanian di Amerika sudah maju, pemotongan akar dilakukan dengan pisau khusus yang dipasang pada batang logam. Batang logam itu selanjutnya ditempatkan di bagian belakang traktor. Ketika traktor dijalankan di antara barisan tanaman apel, dengan sebuah tuas, kedudukan pisau diatur sehingga terbenam dan tanah pun teriris.
Dipotong sedalam 30 cm
Hasil terbaik akan diperoleh jika kedua sisi barisan tanaman apel diiris sedalam 30 cm. Pada apel Melrose(M.26), pemotongan dilakukan sejauh 60 cm atau 82 cm dari pangkal batang. Sedangkan penelitian yang dilakukan di Universitas Maine, Amerika Serikat, menunjukan akar apel Mc Intosh (MM.111) harus dipotong sejauh 100 cm dari pangkal batang sedalam 30 cm.
Segi ekonomis
Harga buah apel yang besar lebih mahal dari pada yang kecil. Selain itu, setiap kotak isinya akan lebih sedikit jika ukuran buahnya besar-besar. Dengan demikian petani akan memperoleh keuntungan lebih banyak jika ia bisa menghasilkan buah semacam itu.
Tetapi ukuran buah yang besar kadang-kadang juga kurang menguntungkan. Misalnya warna buahnya jadi tidak memenuhi syarat minimum grade, jika ditunggu hingga warnanya memenuhi syarat, buah banyak yang gugur, atau malah banyak yang rusak ketika di angkut karena buahnya lebih lunak.
Di sinilah pemotongan akar akan berperan. Kerugian karena ukuran buah lebih kecil dapat diganti dengan buah yang warnanya lebih menarik, rasanya lebih manis, tidak gampang gugur, dan tahan diangkut.
Lalu, apakah tanaman apel harus selalu dipotong akarnya?
Jika kualitas buah dan peningkatan keuntungan pada masa panenan awal bisa mengimbangi kerugian karena ukuran buah yang dipanen lebih kecil, pemotongan akar sebaiknya dilakukan. Apalagi jika pertumbuhan tanaman sangat subur dan jarak tanaman cukup rapat, keuntungannya akan semakin nyata.
Tetapi jika dengan sedikit pemangkasan cabang sudah dapat diperoleh buah apel yang warnanya merah, seperti yang terjadi pada panenan musim kemarau, pemotongan akar lebih baik tidak dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar