Insektisida nabati cukup mudah cara pembuatannya karena bahan dasarnya menggunakan tanaman, dengan begitu insektisida nabati sangat ramah lingkungan.
Dalam pembuatan insektisida nabati cukup diendapkan beberapa malam saja, tujuannya agar zat-zat yang terdapat dalam tanaman itu keluar. Proses keluarnya zat-zat yang terkandung dalam tanaman itu cukup lama karena proses perendaman memakai air bukan zat kimia seperti etanol.
Lama perendaman paling sedikit membutuhkan waktu 24 jam. Tapi tidak selamanya benar bahwa semakin lama perendaman semakin bagus. Sebab, biasanya terlalu lama perendaman akan muncul jamur pada air tersebut sehingga mengurangi efektivitas pestisida nabati. Supaya tidak terjadi hal yang demikian paling lama perendaman dilakukan selama 7 hari, setelah 7 hari segeralah insektisida nabati itu diaplikasikan.
Deterjen dalam pestisida nabati berfungsi sebagai larutan penyangga. Fungsinya, untuk mempercepat proses bercampurnya bahan yang dikandung tanaman dengan air. Sebetulnya ada penyangga larutan yang lebih bahus yakni teepol.
Ia mempercepat pencampuran bahan. Teepol berbentuk cair juga memudahkan pemberian insektisida nabati, harganya pun cukup murah. Pemberian larutan penyangga maksimal hanya 0,1%. Misalnya, bila larutan total insektisida nabati 11 liter maka larutan penyangga cuma 1g atau 1cc.
Penyaringa insektisida nabati jelas sangat perlu sebab bahan bakunya material padat. Tujuannya agar tidak menyumbat nozle ketika penyemprotan. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Sebab insektisida nabati cepat terdegradasi oleh sinar ultraviolet dan suhu tinggi.
ketika musim hujan tiba tetap dapat dilakukan. Sebaiknyatambahkan perekat alami seperti Ka yang lazim dimanfaatkan untuk memperkuat benang layang-layang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar