Jumat, 07 Desember 2012

Kayu Hitam

Kayu-hitam Sulawesi adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah itu.
Spesies Diospyros macrophylla Blume
Nama Indonesia Kayu hitam
Deskripsi Pohon berkayu ini tingginya 10 - 46 m dengan garis tengah batang rata-rata 60 cm, bagian bebas cabang 9 - 30 m, dan kadang-kadang pada bagian bawahnya mempunyai akar papan yang tingginya dapat mencapai 1,50 m. Kulit luar batangnya berwarna coklat atau merah tua, sedangkan bagian tengahnya berwarna putih. Daunnya tunggal, berbentuk bulat memanjang atau jorong, berukuran 7 - 35 cm X 3,5 -19 cm. Bunganya dalam rangkaian berwarna putih dan berbau harum. Buahnya agak bulat, berwarna kemerah-merahan dan berukuran 5 - 6,5 X 5 - 7,5 cm. Kayunya mempunyai berat jenis 0,60, tergolong dalam kelas kekuatan II - III. Kegunaan kayu ini selain sebagai bahan pembuat perabot rumah tangga juga untuk jembatan, bahan bangunan rumah, bagian ­bagian kapal, patung, ukiran, kerajinan tangan dan finir.
Distribusi/Penyebaran kayu hitam, Tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Philippina.
Pohon kayu hitam banyak dijumpai di tepi sungai, di tanah datar yang tidak tergenang air, tanah liat, tanah pasir maupun tanah berbatu dalam hutan asli pada ketinggian 5 - 800 m dpl.
Perbanyakan Perbanyakan dapat dilakukan dengan bijinya.
Manfaat tumbuhan Batang kayu hitam dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk bahan bangunan dan perkakas rumah tangga.
Sinonim Diospyros cystopus Miq. D. suluensis Merr. D. pachycalyx Merr.
Pohon, batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 10 -46  m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan.
Daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu.
Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan kerap dimakan monyet, bajing atau kelelawar; yang dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar biji. Bijin kayu hitam berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label