Budidaya bawang merah organik (ragambudidaya) -Dengan berlangsungnya krisis pupuk yang harga nya jadi mahal apalagi ada yang naik 3 kali llipat hingga petani tidak dapat membelinya. Biaya untuk bertanam jadi makin tinggi namun akhirnya yang didapatkan makin lama makin menyusut. Hingga kerugian kerap menerpa beberapa petani kita. maka mesti di mencari jalur keluar supaya biaya tanam yang murah namun hasil yang didapatkan makin bagus, banyak serta berkwalitas baik. sebenarnaya tehnik budidaya dengan sistem organik telah lama diaplikasikan, namun terkikis karenanya ada pupuk pestisida. Dengan harga pupuk yang makin mahal serta makin langka ada, maka pilihannya dengan kembali denagan memnggunakan pupuk organik. tak hanya hasil yang bagus tetntusaja cost yang dikeluarkan makin sedikit. yang sangat penting yaitu ramah lingkungan.
Menanam bawang merah dengan organik
- Tanah dicangkul agak dalam serta rumputnya di ambil ( kebruk kalet : bahasa petani batu ), setelah itu digulut dengan lebar 80 cm.
- Guludan ditaburi pupuk kandang. Pupuk kandang ditutup dengan tanah serta permukaan guludan dibikin rata. Pada musim penghujan permukaan guludan dibikin agak lebih tinggi supaya tidak terendam air hujan. tinggi guludan pada musim kemarau 30 cm serta musim hujan 40 cm.
- Bibit yang sudah siap lantas ditanam pada guludan (diponjo) dengan jarak 20 cm, lantas ditutup menggunakan daun pahit-pahitan ( daun yang terasa pahit ).
- Step setelah itu yaitu penyiangan, menggemburkan tanah serta menguruk tanaman tipis-tipis sesuai dengan perkembangan tanaman.
- Pemberxantasan hama serta penyakit menggunakan rendaman daun pahitan serta bawang putih.
- Sesudah cukup umur tanaman dicabut, diikat serta setelah itu disiger.
Hasil yang diperoleh
- Penanaman pada saat musim kemarau ( dengan disiram ), dengan bibit sejumlah 15 kg membuahkan panen sejumlah 60 kg.
- Penanaman pada musim hujan, dengan bibit sejumlah 50 kg membuahkan panen sejumlah 200 kg.
Sepanjang sistem penanaman berjalan senantiasa dibayangi kesangsian dikarenakan seolah-olah menentang arus, walau dengan sistem pertanian organik bermakna ikuti hukum alam.
paguyuban dan koperasi belum dapat memasarkan hasil panen hingga terpaksa saya menjualnya seharga product konvensional.
Kesimpulan
Bertani dengan sistem organik mesti titen serta telaten hingga sampai panen. Dengan sistem pertanian organik cost yang dikeluarkan rendah, pelaksanaan tanah gampang dikarenakan gembur. telah waktunya petani berpindah sistem, meninggalkan sistem konvensional yang tidak untung serta mengakibatkan kerusakan lingkungan, dengan sistem pertanian organik yang lestari.
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar